Surah An-Nisa' ayat 176 adalah ayat yang berbicara tentang hukum warisan kalalah (kedua cabang keluarga). Ayat ini bertujuan untuk memberikan petunjuk dan panduan kepada umat manusia mengenai bagaimana cara mengatur warisan, khususnya ketika seorang yang meninggal tidak memiliki anak tetapi memiliki saudara laki-laki atau perempuan.
Al Quran dan Terjemahannya Online - QuranWeb
terms: Al Quran dan Terjemahannya Online
Surah An-Nisa' Ayat 175
Ayat 175 dari Surah An-Nisa' menekankan akan keimanan seseorang kepada Allah dan ketaatan mereka terhadap ajaran-Nya. Dengan keimanan ini, Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat dan kemurahan-Nya, serta menunjukkan jalan yang benar kepada-Nya.
Surah An-Nisa' Ayat 174
Surah An-Nisa’ adalah surah keempat dalam Al-Qur'an yang berisi tentang hukum religius, moral, perkawinan, dan lain-lain yang berkaitan dengan ajaran Islam. Salah satu ayat yang paling penting dalam surah ini adalah ayat 174. Ayat ini berbicara tentang ketauhidan dan bagaimana manusia harus bersikap terhadap kedatangan Nabi Muhammad Saw. Ayat ini juga merupakan pengingat bahwa Al-Qur'an adalah wahyu yang Allah turunkan untuk membimbing umat manusia.
Surah An-Nisa' Ayat 173
Ayat 173 dalam Surat An-Nisa' dalam Al-Quran berbicara tentang orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta orang yang enggan menyembah Allah dan menyombongkan diri. Allah menjanjikan pahala terbaik bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan. Pahala yang disebutkan di sini akan menambah sebagian karunia-Nya, yang berarti bahwa Allah akan membalas semua niat yang baik dan orang-orang yang berbuat baik dengan memberikan berbagai macam nikmat yang akan mereka terima di akhirat kelak.
Surah An-Nisa' Ayat 172
Surah An-Nisa’ ayat 172 berisi tentang keengganan seseorang untuk menyembah Allah dan menghormati-Nya. Ayat ini menyebutkan bahwa Yesus Kristus tidak enggan menjadi hamba Allah dan demikian pula para malaikat yang terdekat kepada Allah. Sebagai tambahan, ayat ini juga berbicara tentang orang-orang yang enggan menyembah dan menghormati Tuhan. Kata-kata Allah "Akan mengumpulkan mereka semua kepada-Nya" berarti bagi mereka yang menolak untuk menyembah-Nya Allah akan membawa mereka semua kepada-Nya.
Surah An-Nisa' Ayat 171
Surah An-Nisa' ayat 171 merupakan surah yang sangat penting dalam Al-Qur'an dan mengajarkan kita tentang kebenaran Tuhan. Ayat ini berbicara tentang jangan melampaui batas dalam agama dan tidak boleh mengatakan mengenai Tuhan kecuali yang benar. Kemudian, ayat berlanjut dengan menjelaskan bahwa Al-Masih Isa putra Maryam adalah utusan Allah dan dipersiapkan melalui kata-kata Allah dan tiupan roh daripada-Nya. Setelah itu, Allah menyarankan kita untuk beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan mengelakkan untuk mengatakan “Tuhan adalah tiga”. Dalam kalimat ini, Allah juga menyatakan bahwa Dia adalah Allah yang Esa dan suci dari memiliki anak dan milik-Nyalah apa yang ada di langit dan di bumi, dan cukuplah Allah sebagai pelindung.
Surah An-Nisa' Ayat 170
Surah An-Nisa' Ayat 170 adalah ayat dalam Al-Qur'an yang berbicara tentang kehadiran Nabi Muhammad SAW dan perintah kepada umat manusia agar beriman kepada dia. Disebutkan dalam ayat ini bahwa Nabi saw telah datang kepada manusia dengan menyampaikan kebenaran Allah kepada mereka. Dan perintah Allah adalah agar umat manusia beriman pada Nabi saw agar beroleh kebaikan. Ayat ini juga menyatakan bahwa Allah tidak dirugikan dengan kekafiran seseorang, karena segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi adalah milik Allah.
Surah An-Nisa' Ayat 169
Surah An Nisa' ayat 169 merupakan bagian dari Al-Quran yang merupakan kalam Allah yang mulia yang diturunkan melalui malaikat Jibril dan ditujukan kepada Rasulullah saw. Ayat ini ditujukan untuk mengingatkan kita tentang siksa Jahanam. Isi ayat tersebut dapat diterjemahkan sebagai berikut: Kecuali (orang-orang yang berdosa besar yang berusaha mencari) jalan ke neraka Jahanam; Mereka (orang-orang yang berdosa ini) kekal di dalamnya selama-lamanya. Dan hal itu(sangat) mudah bagi Allah.
Surah An-Nisa' Ayat 168
Surah An-Nisa' Ayat 168 adalah ayat al-Quran yang berbicara tentang orang-orang yang kafir dan berbuat jahat, yang Allah tidak akan mengampuni mereka dan juga tidak membimbing mereka ke jalan yang lurus. Ayat ini berbicara dengan jelas tentang bagaimana siapa pun yang berbuat jahat akan menemukan akibat yang menghantam. Selanjutnya, ayat ini juga menunjukkan pentingnya menghormati Allah dan patuh kepada hukum-Nya.
Surah An-Nisa' Ayat 167
Surah An-Nisa' Ayat 167 memberitahukan tentang para orang-orang yang tidak beriman, yang dengan sengaja mencegah orang lain dari melaksanakan perintah Allah. Dipersyaratkan bahwa mereka akan sesat dengan cara yang sangat jauh. Ayat ini memperingatkan bahwa orang-orang yang menghalangi orang lain melaksanakan hukum Allah, akan dikenai kepedihan yang luar biasa.
Surah An-Nisa' Ayat 166
Surah An-Nisa' ayat 166 adalah salah satu ayat dalam Al-Qur'an yang berbicara tentang hubungan antar manusia dan Allah (Tuhan). Dalam ayat tersebut, Allah menegaskan bahwa sesungguhnya Dia adalah saksi atas Al-Qur’an yang diturunkan-Nya kepada Nabi Muhammad SAW. Allah juga menyatakan bahwa Dia menurunkan Al-Qur’an dengan Ilmu-Nya dan para malaikat juga menyaksikan hal itu. Allah menegaskan bahwa Dia adalah saksi yang cukup (sangat-sangat kuat)
Surah An-Nisa' Ayat 165
Surah An-Nisa' Ayat 165 merupakan ayat yang menyatakan posisi para rasul sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Ayat ini memiliki maksud agar tidak ada alasan bagi manusia untuk membantah Allah setelah rasul-rasul telah diutus. Ini berarti bahwa orang-orang harus menerima para rasul yang telah Allah utus, jika mereka ingin menggunakan hukum Allah dan mendapatkan hidayah.
Surah An-Nisa' Ayat 164
Surah An-Nisa' adalah surat keempat dalam Al-Quran yang berisi tentang teks-teks yang berfokus pada hukum-hukum Muslim dan bagaimana kaum muslimin harus tunduk pada ketentuan Al-Quran. Salah satu ayat di dalam surat ini, Ayat 164, menunjukkan sejarah para Nabi yang telah dikisahkan oleh Allah. Ayat ini menyatakan bahwa Allah telah menyebutkan cerita tentang beberapa nabi di dalam Al-Quran, serta beberapa nabi lainnya yang tidak disebutkan dalam Al-Quran. Namun, Allah juga telah memberitahu tentang Nabi Musa secara langsung.
Surah An-Nisa' Ayat 163
Surah An-Nisa' Ayat 163 adalah sebuah ayat dalam Al-Qur'an yang berbicara tentang nabi-nabi yang diutus oleh Allah. Allah menyatakan secara khusus bahwa Dia telah "memberikan wahyu" kepada Nuh, Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub, Isa, Ayyub, Yunus, Harun, Sulaiman, dan Dawud. Ayat ini menyebutkan nama-nama orang-orang yang diutus oleh Allah dan menegaskan bahwa Tuhan telah menyampaikan firman-Nya dengan cara yang sama kepada seluruh nabi-nabi yang disebutkan.
Surah An-Nisa' Ayat 162
Surah An-Nisa' Ayat 162 menunjukkan cerita tentang mereka yang beriman. Allah mengatakan dalam ayat tersebut bahwa orang-orang yang berilmu dan beriman, mereka beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw., dan kitab-kitab lain yang diturunkan sebelumnya. Selain itu, mereka juga melaksanakan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada Allah dan hari akhir.
Surah An-Nisa' Ayat 161
Surah An-Nisa’ ayat 161 merupakan salah satu ayat dari Al-Quran yang berfokus pada topik kejahatan, seperti pencurian, penggunaan riba yang melanggar hukum Allah, dan juga penggunaan harta orang dengan cara yang tidak sah. Dalam ayat ini, Allah menyatakan bahwa sebagai balasan untuk orang-orang yang melakukan kejahatan yang telah dijelaskan, di awal ayat 161 surah An-Nisa’, Allah akan menyiapkan siksaan yang sangat pedih bagi orang-orang yang melakukan tindakan tersebut.
Surah An-Nisa' Ayat 160
Surah An-Nisa’ Ayat 160 berbicara tentang kehormatan yang dikandung dalam dalil yang kuat, dalam instrumen yang terikat. Ini ialah surah yang terkandung dalam Al-Quran dan digunakan untuk menggambarkan ketidakadilan yang dikerjakan oleh orang-orang Yahudi. Di ayat ini, Allah menceritakan tentang perlakuan orang-orang Yahudi kepada orang lain dan menyatakan bahwa karena itu Dia telah melarang bagi orang-orang Yahudi memakan makanan-makanan yang baik yang dihalalkan sebelumnya oleh Tuhan.
Surah An-Nisa' Ayat 159
Surah An-Nisa' Ayat 159 menyatakan bahwa tidak ada seorang pun di antara Ahli Kitab yang tidak beriman kepada Nabi Isa menjelang kematiannya. Sebab, saat di Hari Kiamat nanti, Isa nantinya akan menjadi saksi mereka.
Surah An-Nisa' Ayat 158
Surah An-Nisa' Ayat 158 adalah sebuah ayat dalam Alkitab yang membahas tentang Nabi Isa. Ia menyebutkan bahwa Allah telah mengangkat Nabi Isa ke hadiratNya. Mengangkat di sini mengacu pada upah spiritual yang Allah berikan kepada Nabi Isa. Ayat ini juga menyatakan bahwa Allah adalah Mahaperkasa dan Mahabijaksana.
Surah An-Nisa' Ayat 157
Surah An-Nisa’ adalah salah satu surat dalam Al-Qur'an yang berisi tentang hak asasi manusia dan bagaimana mendidik anak. Dalam surat ini, Allah SWT mengingatkan kita tentang ayat 157 yang berbicara tentang pembunuhan Nabi Isa bin Maryam AS. Di dalam ayat ini, Allah SWT menyatakan bahwa orang-orang Yahudi mengklaim bahwa mereka telah membunuh Nabi Isa AS, padahal mereka sebenarnya tidak. Allah SWT mengatakan bahwa orang yang sebenarnya dibunuh adalah orang yang disamakan atau diserupakan dengan Nabi Isa AS. Ini juga berlaku bagi orang-orang yang berselisih pandangan tentang kematian Nabi Isa AS, mereka tidak tahu secara pasti siapa yang dibunuh dan hanya mempertahankan pendapat atau asumsi mereka sendiri.