Surah An-Nisa' Ayat 167 memberitahukan tentang para orang-orang yang tidak beriman, yang dengan sengaja mencegah orang lain dari melaksanakan perintah Allah. Dipersyaratkan bahwa mereka akan sesat dengan cara yang sangat jauh. Ayat ini memperingatkan bahwa orang-orang yang menghalangi orang lain melaksanakan hukum Allah, akan dikenai kepedihan yang luar biasa.
Kata “Kafir” atau “kufr” yang digunakan dalam ayat tersebut memiliki makna yang beragam; yang berarti tidak hanya berupa keingkaran dari keyakinan akan Allah namun juga penolakan perintah-Nya. Orang-orang yang menghalang-halangi (orang lain) dari jalan Allah adalah mereka yang tidak mau merespon perintah Tuhan dan menolak mengikuti ketentuan Allah. Dengan melakukan hal ini, mereka bersikap rendah dan melakukan hal-hal yang dilarang dalam agama Islam. Sebagai akibatnya, orang-orang yang “kafir” akan dihukum oleh Allah.
Kata “sesat” merupakan makna yang berbeda karena menggunakan kata “sesat” hanya untuk menggambarkan sikap yang tidak tepat dari penyimpangan dari jalan yang benar. Ayat ini menekankan bahwa mereka akan tertinggal sejauh-jauhnya dari Jalan Allah. Ayat ini juga menyebutkan bahwa mereka akan mengalami akibat yang buruk, seperti tidak pernah mencapai tujuan yang diinginkan dan dipenuhi dengan penyesalan.
Kesimpulan yang dapat diambil dari ayat tersebut adalah, orang-orang yang tidak mempercayai Allah dan melarang orang lain melaksanakan perintah Allah akan menemui akibat buruk. Mereka akan sesat dari Jalan Allah, sehingga mereka akan mengalami hal-hal yang buruk, seperti tidak pernah mencapai tujuan dan terisi dengan penyesalan. Oleh karena itu, kita harus mematuhi segala perintah Allah dan tidak boleh menghalangi orang lain melakukan yang sama.
