Surah An-Nisa' Ayat 55 - QuranWeb

terms: Ayat 55 dari surah An-Nisa' menyebutkan tentang adanya kelompok orang-orang yang dengki (berupa penduduk Firaun). Dengan adanya sikap suka c...

Surah An-Nisa' Ayat 55

Ayat 55 dari surah An-Nisa' menyebutkan tentang adanya kelompok orang-orang yang dengki (berupa penduduk Firaun). Dengan adanya sikap suka cemberut atau iri hati dan tidak puas hati terhadap apa-apa yang telah diberikan Allah kepada manusia yang beriman, hal ini cukup membuat perpecahan. Kata-kata yang terdapat dalam ayat ini berbicara tentang adanya mereka-mereka yang beriman dan juga ada yang tidak beriman.


Sebagian dari mereka yang lebih suka beriman kepada Allah, menerima perintah-Nya dan sebagian lagi menolaknya. Hal ini cukup mendorong beberapa orang untuk tetap bersikeras dan bersikap dengki, merasa kurang puas terhadap apapun yang telah ditetapkan Allah, meski mereka yang beriman sudah menjalankan seruan untuk bersyukur.


Kesombongan dan sikap dengki yang dimiliki oleh orang-orang yang berada di bawah Firaun tentu menjadi suatu bentuk dari penghalang bagi orang-orang yang beriman dan ingin mengikuti perintah-perintah yang diatur oleh Allah. Apabila mereka tidak mau menerima perintah-Nya dan tetap dalam kesyirikan, Allah akan menimpakan kepada mereka azab berupa neraka Jahanam yang panas dan diselimuti asap api yang menyala-nyala.


Maka wajar apabila Allah menegaskan bahwa surga adalah tempat bagi mereka-mereka yang mau beriman dan taat pada-Nya, dan Jahanamlah tempat bagi mereka yang tetap bersikap dengki, merasa kurang puas akan apa yang telah ditentukan oleh Allah, serta menolak untuk mengikuti perintah-Nya.


Dengan demikian Allah menegaskan bahwa dalam menjalankan hidup sesuai dengan syariat yang telah ditetapkan-Nya, kita harus juga memiliki jiwa yang bersikap rendah hati dan harga diri tinggi agar kita tidak terjebak dalam kesalahan dan kesombongan saat memberikan respon terhadap apa yang telah ditetapkan Allah. Kedengkian yang ada di antara manusia akan memberikan konsekuensi yang tidak menyenangkan di lain hari. Oleh karena itu, kita harus senantiasa mengingatlah bahwa hanya Allah yang dapat menentukan hukum dalam setiap keadaan. Kita harus menerima hukuman Allah dengan lapang dada, dan Bersikap hormat kepada-Nya agar mendapatkan ganjaran di akhir hayat.