Surah An-Nisa' ayat 56 memberikan sebuah peringatan tentang hukuman yang akan diberikan bagi orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah. Peringatan ini disampaikan bahwa orang-orang kafir kepada ayat-ayat Allah akan ditempatkan di dalam neraka. Di dalamnya, mereka akan merasakan azab yang tidak dapat ditanggung. Namun, selain itu, Allah juga memberikan detail tambahan mengenai hukuman tersebut.
Sesuai dengan ayat di atas, setiap kali kulit mereka yang berada di neraka hangus, Allah akan mengganti kulit mereka dengan kulit yang baru. Dengan begitu, mereka akan terus merasakan azab yang diberikan. Ini menunjukkan bahwa hukuman yang diberikan Allah kepada mereka yang kafir akan terus berulang, sehingga mereka tidak akan pernah terbebas dari berbagai kerugian dan kesengsaraan. Dalam hal ini, Allah menunjukkan keadilan dan kebijaksanaannya yang luar biasa.
Peristiwa ini sering dikaitkan dengan sifat Allah yang Maha Bijaksana dan Maha Perkasa. Hal ini dikarenakan Allah mengetahui masalah yang dialami oleh orang-orang yang kafir kepada ayat-ayatnya. Oleh karena itu, untuk memastikan bahwa mereka menerima pembalasan terhadap kekafiran mereka, Allah menetapkan industri hukuman yang berulang. Kekuasaan Allah yang mengatur alam semesta adalah proof yang meyakinkan bahwa Allah Maha Perkasa.
Sebaliknya, bijaksana Allah ditunjukkan di sini melalui hukuman yang dilakukannya. Allah tidak pernah melakukan hukuman secara berlebihan terhadap orang-orang yang melanggar hukum-Nya. Dengan memberikan perlakuan yang berbeda untuk setiap kasus, Allah melakukan perbedaan berdasarkan tingkat kesalahan dari setiap orang. Hal ini menunjukkan bahwa Allah memiliki pemahaman yang mendalam mengenai hal-hal yang terkait dengan hukuman.
Kesimpulannya, Surah An-Nisa' ayat 56 menyampaikan pesan yang jelas bahwa orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah akan dihukum dengan kekejaman yang abadi. Tidak hanya itu, Allah juga menetapkan suatu industri hukuman yang berulang-ulang, dengan tujuan untuk menegakkan keadilan. Di sisi lain, Allah juga menunjukkan bahwa Dia Maha Bijaksana karena tidak melakukan pelanggaran secara lengkap.
