Surah Al-Anfal Ayat 56 - QuranWeb

terms: Surah Al-Anfal ayat 56 merupakan ayat dalam Al-Qur’an yang diturunkan dari Allah SWT melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Ayat ...

Surah Al-Anfal Ayat 56

Surah Al-Anfal ayat 56 merupakan ayat dalam Al-Qur’an yang diturunkan dari Allah SWT melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Ayat ini memuat peringatan terhadap orang-orang yang melanggar janjinya. Ayat ini menegaskan bahwa orang-orang yang sengaja melakukan pelanggaran atas janji-janjinya seharusnya memiliki rasa takut terhadap Allah SWT.


Ayat tersebut diturunkan dalam konteks dari Perang Badar. Konteks ini penting untuk dipahami karena selama Perang Badar, tentara muslim berpersekutuan dengan tentara orang-orang munafiq (hipokrit) yang menjanjikan ketahanan dan mengikat perjanjian itu. Namun, setelah Perang Badar mereka berbalik dan menyalahi janjinya.


Hal yang dimaksud oleh ayat ini bahwa orang-orang yang suka bersumpah secara berlebihan dan lalu menyalahi janjinya membentuk perilaku tidak bermoral. Allah SWT melarang perbuatan seperti itu dan menekankan bahwa orang-orang yang berbuat seperti itu seharusnya memiliki rasa takut kepada Allah SWT dan bertaubat atas pelanggaran yang mereka lakukan. Dengan ini, Allah SWT berharap orang-orang yang mengikat dan melanggar perjanjian mereka segera beristighfar dan berhenti melakukan sumpah palsu atau mendustakan janji mereka.


Ayat ini merupakan amaran yang disampaikan melalui Al-Qur’an kepada manusia agar menjaga kesetiaan mereka dalam segala bentuk perjanjian. Pallagi, mulai dari perjanjian yang disepakati dengan Allah SWT maupun perjanjian yang ditetapkan bersama sesama manusia. Allah SWT mengingatkan manusia bahwa pelanggaran janji atau menyalahi janji akan dikenai sanksi yang seperti apa Allah SWT nanti akan menentukan.


Dalam quraish Shihab menyebutkan bahwa takut Allah adalah penyelamat bagi muslim selama Perang Badar. Orang munafiq diperintahkan untuk memenuhi janji mereka sebagai seorang muslim dan mereka akan mendapatkan surga untuk menebus dosa-dosa mereka. Oleh sebab itu, Al-Qur’an mengingatkan kita tentang pentingnya memenuhi janji-janji kita dan memiliki rasa takut terhadap Allah.


Dengan begitu, kita dapat memahami bahwa, pada akhirnya, Allah SWT adalah tempat segala amal-amal kita yang baik dan buruk. Tidak ada yang bisa menyembunyikan apa yang kita lakukan. Oleh karena itu, kita perlu bercahaya dengan takut yang sebenarnya terhadap Allah SWT dan menjadikannya titik terakhir dalam semua hal. Mungkin kita ingin melakukan sesuatu yang baik tanpa memiliki sikap yang takut, tetapi pada akhirnya kita akan takut menghadapi pembalasannyadan hukuman Allah SWT. Oleh karena itu, masyarakat kita harus mencontoh ayat Al-Anfal ayat 56 untuk menjaga keteguhan janji mereka dan diri mereka dari segala alasan yang mendorong untuk melanggar janji yang telah dibuat.


Semoga kita diberi kekuatan untuk sentiasa mengingati Allah SWT dalam setiap perjanjian yang akan kita ikrarkan dan bertakwa kepadaNya.