Ayat 36 dalam Surah Al-Anfal adalah memperingatkan orang-orang kafir tentang konsekuensi dari menolak hukum Allah. Hal ini disebabkan mereka telah menginvestasikan segala kekuatan dan harta mereka untuk menghalangi orang-orang yang mau mematuhi hukum Allah. Ayat ini juga menekankan bahwa meskipun mereka beraiat untuk melemahkan kekuatan orang-orang beriman, mereka akan gagal dan dihukum dengan kehinaan.
Maksud dari ayat ini adalah bahwa orang-orang kafir telah menginvestasikan harta dan kekuatannya untuk membangun semacam perlawanan terhadap perintah Allah. Mereka menggunakan uangnya dan kekuatannya untuk melawan Allah dan jalanNya. Mereka membangun pagar dan tembok yang memisahkan orang-orang beriman dan membuat orang-orang beriman takut untuk mengikuti perintah Allah.
Mereka mendengarkan ulasan para penguasa dunia dan para ahli kafir, dan menginvestasikan uang dan kekuatan mereka untuk melawan Allah dan jalan-Nya. Namun yang mereka lakukan tidak akan membuahkan hasil dan mereka disebut menimpa diri mereka sendiri dengan akibat yang buruk.
Allah menegaskan bahwa sebagai hukuman mereka akan dihukum dengan kehinaan dan dihimpit ke neraka. Pahala dan karunia Allah tak akan didapatkan. Kerugian yang lebih besar lagi adalah mereka tak akan bisa membuka hati orang-orang beriman, sehingga hati mereka tak akan bisa saling berkomunikasi.
Ulama telah berusaha untuk mengurai ayat ini dengan lebih jelas dan mengklarifikasi bahwa orang-orang kafir akan dikaharapkan untuk dikembalikan kepada Allah, dan tidak akan mendapatkan pahala dari perbuatannya. Ayat ini juga mengingatkan kita bahwa orang-orang kafir tak akan bisa menggagalkan kehendak Allah dengan investasi hartanya, dan sebagai hukumannya mereka akan dihimpit ke neraka.
Dalam ayat ini Allah akan menjelaskan bahwa orang-orang kafir tidak akan mendapatkan apa-apa kecuali nanti di akhirat, meskipun mereka berasal dari dunia ini. Hal ini menegaskan bahwa untuk mencapai pahala dan karunia Allah, seseorang harus menaati perintah Allah dan menjauhi siapa saja yang mencegah orang lain untuk menaati-Nya.
Ayat ini juga mengingatkan kita untuk bersikap lebih waspada dan bijak terhadap orang-orang kafir, meskipun masih tergantung di dunia ini. Meskipun mereka masih punya banyak uang dan kekuatan, namun tidak akan ada yang meraih pahala, kecuali orang-orang yang beriman.
Ayat ini juga memberi kita kesempatan untuk memahami kebenaran yang lebih mendalam dari ayat ini. Yaitu bahwa Allah cenderung mengutamakan pengikutNya yang beriman dan setia. Jadi kita harus percaya bahwa Allah telah mengatur segalanya dengan baik dan akan memberikan adil pada setiap pihak.
Untuk mengakhiri pembahasan, saya ingin menekankan bahwa ayat 36 dalam Surah Al-Anfal adalah peringatan bagi umat kafir bahwa segala investasi mereka untuk menghalangi orang-orang beriman dari tunduk kepada Allah tidak akan membuahkan hasil, dan uang dan kekuatan mereka hanya akan menjadi ujian sebelum neraka Jahanam menyongsong mereka di akhir.