Surah Al-Ma'idah Ayat 8 - QuranWeb

terms: Ayat 8 surah Al-Ma'idah menggambarkan bahwa seorang mukmin harus selalu menjadi penegak keadilan demi Allah. Ia tidak seharusnya membenci or...

Surah Al-Ma'idah Ayat 8

Ayat 8 surah Al-Ma'idah menggambarkan bahwa seorang mukmin harus selalu menjadi penegak keadilan demi Allah. Ia tidak seharusnya membenci orang lain hingga mau tak mau mendorongnya berbuat tidak adil. Justru seharusnya berlaku adil karena itu lebih dekat kepada takwa dan ia juga harus bertakwa kepada Tuhan.


Setiap manusia seharusnya dididik sejak kecil untuk menjadi insan yang beradab. Salah satu adab tersebut adalah berlaku adil, yaitu diperintahkan untuk melaksanakan keadilan dengan sikap yang universal, tidak boleh ada sekat di antara masyarakat yang berlainan.


Kemampuan untuk berlaku adil dan menjadi hakim yang konsisten, adalah kualitas yang penting dalam kehidupan manusia dan juga bagian integral dari agama. Mengenai ini, Allah SWT berfirman dalam QS. 5:8, “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak keadilan karena Allah; saksilah dengan keadilan. Dan janganlah kebencianmu terhadap sesuatu kaum (sesunguhnya) mendorong kamu berbuat tidak adil. Berlaku adillah, karena (adil itu) lebih dekat kepada ketaqwaan…”


Hal tersebut menunjukan bahwa menjadi orang yang beradab adalah bagian dari takwa. Karena itu, bagi seorang muslim ia seharusnya selalu berusaha menjadi orang yang adil dalam segala aspek kehidupannya, baik dalam menegakkan hukum, dalam mengejar keadilan maupun dalam menjalankan relasi antar manusia.


Menjadi orang yang bertanggung jawab untuk menegakkan keadilan di tengah-tengah masyarakat adalah tugas semua orang yang beriman. Tidak ada seorang pun yang bisa menolak tanggung jawab ini. Dalam melaksanakan hal ini, suatu pihak seharusnya diberikan kesempatan untuk mendapatkan hak asasinya, dan akan menjadi tanggung jawab semua pihak untuk menghormati hak asasi tersebut.


Konsep keadilan positif yang digariskan dalam Al Qur’an juga menghendaki keadilan sosial. Hal ini berarti bahwa ketika mekanisme hak adil digenesiskan, ada sejumlah manfaat sosial yang diciptakan dengan harapan menjangkau dimensi manusiawi kebebasan dan kelayakan yang dimilikinya. Ini pula yang mengharuskan perspektif keadilan melebihi persetujuan dua pihak dalam proses hukum.


Oleh karena itu, perintah Allah untuk melaksanakan adil dan bertanggung jawab juga berarti bahwa masyarakat harus mengingatkan hak-hak asasi setiap individu yang bertentangan dengan aturan dan regulasi. Dengan kata lain, hak-hak asasi manusia tidak boleh diabaikan oleh suatu negara, bahkan jika sesuai dengan hukum yang berlaku.


Feeling of love dan taqwa merupakan titik sentral dalam mencaraprinsip berlaku adil yang diajarkan dalam Al Qur'an. Seorang muslim seharusnya bertindak berdasarkan kasih sayang untuk sesama manusia dan tidak boleh bertindak berdasarkan permusuhan. Bersatunya Muslim dan non-muslim merupakan jalan untuk menciptakan kebebasan dan mencapai tujuan keadilan.


Dalam kata lain, sosok muslim seharusnya menjadi penegak keadilan, memberikan rasa keadilan tanpa ada berbagai macam jenis diskriminasi dan pelanggaran hak asasi. Inilah yang diinginkan oleh Allah SWT dalam ayat 8 surah Al-Ma'idah.