Surah Al-Ma'idah Ayat 73 - QuranWeb

terms: Surah Al-Ma’idah ayat 73 merupakan bagian dari Al-Quran yang baru saja diwahyukan kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, yang di dalamnya...

Surah Al-Ma'idah Ayat 73

Surah Al-Ma’idah ayat 73 merupakan bagian dari Al-Quran yang baru saja diwahyukan kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, yang di dalamnya menegaskan tentang betapa tidak ada tuhan selain Allah yang Esa, di mana tuhan-tuhan lain yang dipercaya oleh musyrikin adalah palsu.


Surah Al-Ma’idah ayat 73 memperingatkan orang-orang yang mengingkari Tuhan Yang Esa dan beranggapan bahwa tuhan lain juga berhak disembah, bahwa hukuman yang akan dihadapi mereka adalah azab yang pedih. Bila Allah berkehendak, maka beliau mampu menghukum mereka semua seketika dengan tepat dan benar sebelum menerima hidayah.


Namun, Allah lebih senang melihat orang-orang yang beriman, berbuat baik, dan bersikap adil, dan Allah berkehendak agar orang-orang kafir yang mungkir terus berupaya untuk menerima hidayah-Nya. Sebab kenabian, misalnya Muhammad SAW, misalnya diutus oleh Allah SWT tidak lain agar untuk meneruskan tujuan-Nya, yaitu menyatukan kembali umat manusia dan menyelamatkan mereka dari bahaya kesyirikan.


Kesyirikan adalah ketika seseorang menyembah tuhan-tuhan lain selain Allah. Padahal, Allah telah mengingatkan dalam Al-Quran ayat 115 surat Muhammad yang berbunyi; “Sesungguhnya telah pasti terhalangnya (sembah)mu (dari Allah) itu dan Sesungguhnya ada kerugian yang amat besar bagi orang-orang yang menyekutukan”


Kesyirikan dalam bentuk apapun tidak boleh diterima oleh orang-orang yang beriman dan membenci tindakan tak percaya, seperti menyembah berhala-berhala, memberikan kuatiran, atau menganggap suatu entitas sebagai tuhan yang bersama dengan Allah SWT. Sebab pada hakikatnya, tidak ada yang bisa menandingi store kesempurnaan Allah.


Misalnya, orang-orang yang beranggapan bahwa Allah adalah salah satu dari tiga merupakan bentuk kezhaliman ekstrem yang diharamkan oleh Allah. Dosa tersebut tidak akan diampuni, bila tidak diterima dari penyesalan yang nyata dan tekad untuk berbuat taubat. Karena itulah, ayat di atas memberikan ancaman akan hukuman yang amat pedih yang akan diterima oleh orang-orang yang tidak bisa berhenti dari perbuatan tersebut.


Bahkan, secara lebih lebih lanjut, Allah SWT telah melarang dan melihat para pengikutnya yang menyembah berhala-berhala, mengorbankan ternak untuk menyembah berhala, menyembah tuhannya sendiri selain Allah, dan berlindung pada tuhan lain (untuk meminta perlindungan). Semua ini diharamkan dalam Quran dan adalah merupakan dosa yang sangat besar di hadapan Allah.


Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu mengingatkan dan mengingatkan kesetiaan kita pada kepatuhan kepada Allah SWT. Kita harus waspada untuk mengabdi dan selalu menayngkan ketakwaan kepada-Nya, sebab Allah selalu melindungi hamba-hamba-Nya yang takut kepada-Nya. Ketakwaan dan taat kepada Allah adalah hal yang baik, dan kita harus berusaha untuk menyembah hanya kepada Allah.


Akhirnya, moga Surah Al-Ma’idah ayat 73 mampu memberikan sisi cermin melalui isi dan makna yang sederhana namun amat penting bagi kita semua. Sehingga dengan begitu, kita paham dan berhati-hati tentang ancaman pedih dan hukuman yang akan diberikan oleh Allah SWT kepada orang-orang yang mengingkari Tuhan Yang Esa.