Surah Al-Ma'idah, Ayat 72 turun untuk memperingatkan orang-orang yang mengklaim bahwa Al-Masih adalah anak dari Maryam dan juga Tuhan mereka. Allah memerintahkan mereka untuk menyembah Dia saja sebagai Tuhan mereka. Allah mencela para pembelot yang tidak tunduk kepada-Nya, dan menegaskan bahwa siapa pun yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah akan dilemparkan ke dalam neraka.
Ayat ini hadir sebagai pengingat kepada orang-orang yang mengklaim bahwa Al Masih adalah Tuhan. Allah mengakui Al-Masih sebagai Utusan-Nya, tetapi Dia juga menegaskan bahwa Al-Masih juga manusia. Al-Masih telah menyampaikan bahwa satu-satunya Tuhan yang harus diibadahi adalah Allah. Oleh karena itu, jelas bahwa Al-Masih tidak bisa diklaim sebagai Tuhan.
Al-Masih memiliki kekuatan dan kemampuan yang tidak biasa, tetapi Allah telah menegaskan bahwa itu semua adalah karena anugerah Allah. Al Masih merupakan contoh bagi kita untuk hidup dalam kepatuhan dan mengikuti milik Tuhan. Kita harus menghormati dan menyembah Dia dengan penuh pengakuan bahwa Dia adalah Tuhan dan bukan manusia yang punya hak untuk disembah.
Ayat ini juga mengingatkan kita bahwa siapa pun yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah akan ditolak oleh-Nya. Kita dianjurkan untuk menyembah Allah dengan hati dan jiwa kita tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Allah justru mencegah kita untuk mempersekutukan-Nya dengan siapa pun, dan merinci bahwa balasan dari perbuatan tersebut akan menjadi siksa yang menyakitkan.
Ini ayat 7 dalam Surah Al-Ma'idah. Mengingatkan kita bahwa unsur kesucian terletak jauh di atas unsur kepatuhan. Oleh karena itu tidak ada yang dapat diandalkan selain Allah. Ayat ini menggarisbawahi pentingnya kepatuhan kepada Allah dan kesucian akan Iman kita. Imam Masih tidak boleh diandalkan untuk Tuhan. Kita harap Allah akan membuat kita mampu mengikuti instruksi-Nya dan senantiasa patuh dan setia kepada-Nya. Amin.
