Surah Al-Ma'idah Ayat 118 - QuranWeb

terms: Surah Al-Ma’idah ayat 118 merupakan wahyu Allah yang diturunkan kepada Rasulullah Muhammad SAW. Dalam ayat ini Allah SWT menyerukan kepada R...

Surah Al-Ma'idah Ayat 118

Surah Al-Ma’idah ayat 118 merupakan wahyu Allah yang diturunkan kepada Rasulullah Muhammad SAW. Dalam ayat ini Allah SWT menyerukan kepada Rasul-Nya untuk bersikap adil dan menyayangi Hamba-Nya yang dibebani oleh tanggung jawab yang berat, baik dalam pengawasan dan pengawalan orang-orang ataupun ketika menghadapi mereka yang bersalah. Allah SWT menunjukkan perhatian khususnya pada para pengurus umat manusia, dan mengingatkan mereka bahwa menyiksa orang-orang yang dikendalikan adalah tugas Allah. Oleh karena itu, mereka juga harus berhati-hati dalam pengawasan terhadap orang yang mendapatkan sanksi dan juga berhati-hati dalam memberikan ampunan, karena Allah di sana untuk menjadi hakim dan mahaperkasa.


Dalam konteks ayat Al-Ma’idah ayat 118, Allah SWT seolah-olah mengajarkan kepada para pemimpin umat manusia, seperti bagaimana memiliki kebijaksanaan dan ketegasan yang proporsional. Dengan kata lain, mereka harus membuat keputusan berdasarkan peraturan hukum dan logika yang rasional.


Allah SWT juga mengingatkan kita tentang kedudukan para kafir yang tidak percaya dan selain itu, Allah juga menyatakan bahwa sebagai Hamba-Nya, mereka juga layak mendapat hak yang sama dengan orang-orang yang beriman. Mereka seharusnya mendapat perlakuan yang adil, tidak dihukum secara berlebihan dan tidak kehilangan hak hukumnya disebabkan oleh ras atau agama yang dianutnya.


Ayat ini juga mengingatkan kita tentang tanggung jawab yang besar, karena di antara orang-orang yang bersalah ada yang benar, dan di antara orang-orang yang benar ada yang bersalah. Pemimpin harus pandai membedakan yang benar dari yang salah, dan memberikan hak-hak yang sama kepada semua orang melalui perlakuan yang adil tanpa memandang etnis dan agama.


Ayat ini juga menegaskan bahwa Allah SWT Maha Perkasa dan Maha Bijaksana. Fungsi penguasa di dunia ini adalah sebagai wakil Allah di bumi. Mereka harus menerapkan aturan hukum-Nya secara adil dan menghargai setiap orang tanpa memandang ras dan agama. Fungsi penguasa selain itu juga adalah memelihara dan mengawal kepentingan umatnya. Oleh karena itu, para pemimpin juga harus memiliki daya pikir yang tajam dan keputusan yang bijaksana dalam bertindak. Dengan demikian mereka dapat memelihara keadilan dan kesejahteraan umat mereka.


Ayat ini juga mengandung karunia kepada manusia bahwa Allah SWT memberikan pengampunan, sama seperti Allah memberikan hukuman. Fakta ini menunjukkan bahwa manusia tidak boleh meremehkan abad kemurahan hati Allah. Dengan manafaat ini, Allah ingin agar manusia selalu berangkat dari rasa harap belas kasihan Allah. Dengan tetap memegang teguh aturan hukum, pemerintah juga harus tetap memerhatikan keadilan dan kemanusiaan, sehingga para pemimpin angkat dapat memperhatikan setiap rasa hak yang layak dimiliki setiap warga.


Dengan demikian, pemerintah juga harus membentuk kebijakan pemerintahan yang adil dan menyayangi semua. Allah SWT mengingatkan manusia pada hari hukum dan Dia ingin supaya para pemimpin menegakkan hukum dan mereka mampu berbicara dengan benar dan bijaksana.


Secara keseluruhan, ayat Al-Ma’idah ayat 118 sangat menarik dan membawa peringatan penting bahwa pemimpin harus memahami bahwa menyiksa orang-orang yang dikendalikan adalah tugas Allah dan itulah hak-hak umat manusia yang ada di tangan pemerintah. Para pemimpin juga diharapkan dapat membuat keputusan dengan logika yang tepat, menghormati setiap ras dan agama serta menangani isu pemohon dengan tegas dan adil. Di samping itu, Allah SWT juga mengingatkan bahwa Dia Maha Perkasa dan Maha Bijaksana.


Dengan demikian, ayat Al-Ma'idah ayat 118 dapat diartikan sebagai pengingat yang berharga bagi kita supaya bermuamalah dengan bijaksana dan memperlakukan orang lain sesuai dengan aturan Allah SWT. Jadi, agar kita bisa menjalankan kewajiban kita dengan benar dan adil.