Surah Al-Ma'idah Ayat 116 - QuranWeb

terms: Ayat 116 dari Surah al-Ma'idah dalam Al-Quran bercerita tentang kisah Nabi Isa putra Maryam a.s. ketika Allah SWT bertanya kepadanya (Nabi I...

Surah Al-Ma'idah Ayat 116

Ayat 116 dari Surah al-Ma'idah dalam Al-Quran bercerita tentang kisah Nabi Isa putra Maryam a.s. ketika Allah SWT bertanya kepadanya (Nabi Isa a.s.): "Wahai Isa putra Maryam! Engkaukah yang mengatakan kepada orang-orang, jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua tuhan selain Allah?”Nabi Isa a.s. lalu menjawab dengan bijaksana, "Mahasuci Engkau, tidak patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakannya tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada-Mu. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang gaib.”


Kisah ini penting untuk dipahami dalam konteks agama Islam, karena menggambarkan sikap kepatuhan Nabi Isa a.s. terhadap Allah dan kemampuanNya untuk mengetahui segala sesuatu. Ini menunjukkan bahwa tidak ada yang tahu kehendak Allah mengenai sesuatu, dan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat mengambil tindakan atau bersikap sombong terhadap-Nya. Ini menggambarkan bahwa setiap orang harus berada di bawah wewenang Allah, baik secara lisan maupun perbuatan.


Tidak hanya Nabi Isa a.s., tetapi nabi-nabi lainnya seperti Nabi Muhammad SAW juga harus menjadi contoh bagi kita. Nabi Muhammad SAW selalu bersikap patuh kepada Allah dan melakukan apa yang diperintahkan-Nya. Begitu pula, kita harus menjadi contoh yang baik dalam mematuhi dan mentaati apa yang diperintahkan Allah terkait kepatuhan kepada-Nya.


Kisah Surah al-Ma'idah Ayat 116 ini juga mengingatkan kita bahwa Allah selalu tahu apa yang terjadi di dalam dirimu dan selalu hadir di tengah-tengahmu. Jadi, kita harus menundukkan rasa sombong kita, mengakui bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Mengetahui, dan menundukkan diri kepada-Nya.


Secara ringkas, Ayat 116 dari Surah Al-Ma'idah mengajarkan kita untuk memiliki sifat berserah diri dan tunduk pada Allah, serta selalu mengingatkan bahwa Allah Maha Mengetahui semua perbuatan kita. Ayat ini mengingatkan kita agar kita tidak melebih-lebihkan diri kita dan terus menerus mengatakan hal-hal atau berbuat hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan. Ini membantu kita untuk mencapai keselamatan akhirat dan berkah-Nya.