Surah An-Nisa' Ayat 80 - QuranWeb

terms: Surah An-Nisa' ayat 80 merupakan ayat yang berbicara tentang pengabdian seorang hamba kepada Allah melalui perantaraan Rasul-Nya, Nabi Muham...

Surah An-Nisa' Ayat 80

Surah An-Nisa' ayat 80 merupakan ayat yang berbicara tentang pengabdian seorang hamba kepada Allah melalui perantaraan Rasul-Nya, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Bersirat dari ayat ini, barangsiapa yang mematuhi Rasul maka sungguh ia telah mendapatkan pahala dari Allah dan jika ia menolak dan tidak taat, itu berarti ia tidak mau menerima perintah-Nya.


Mengenai Relevansi ayat tersebut dalam kehidupan kita adalah melakukan ketaatan dan takut kepada Allah melalui perantaraan Rasul-Nya, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Dengan demikian, kita harus melakukan yang terbaik dalam beragama dan berhusnudzon terhadap Allah dengan beramal, berzikir dan menerapkan ilmu yang telah diberikan oleh Nabi Muhammad.


Sebagai muslim, kita harus menjadi muslim yang sungguh-sungguh yang menaati perintah Allah dan Rasul-Nya. Ini artinya, kita harus berpegang teguh pada semua syarat-syarat ketaatan yang Allah telah berikan, seperti beramal dengan ikhlas, memenuhi kewajiban-kewajiban yang diimani oleh syari’at Islam, menjauhi larangan-larangan Allah dan Rasul-Nya dan mematuhi segala hal yang telah disyariatkan oleh Allah dan Rasul-Nya.


Kita juga harus memahami dan mengamalkan hadits yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad serta menjalankan segala hal yang diperintahkan dalam al-Quran. Ini berarti, kita harus meninggalkan segala praktek-praktek yang dilarang Islam. Kita juga harus selalu ingat bahwa untuk mencapai kebahagian di akhirat, kita harus mematuhi segala perintah Allah dan Rasul-Nya, mengingat tidak ada yang dapat menangisi kematian kita kecuali orang yang kita tinggalkan serta Allah dan Rasul-Nya.


Kita juga harus bersikap tegas terhadap siapapun yang menentang agama atau syari’at. Kita sebagai muslim harus menunjukkan kesetian kami kepada Allah dan Rasul-Nya dengan bersikap keras terhadap segala bentuk pelanggaran atau ketidakpatuhan agama. Sebagai contoh, bila ada seseorang yang menentang perintah Allah dan Rasul-Nya dalam urusan politik, maka kita harus tampil tegas dan tidak kompromi untuk menerima tawarannya.


Ayat tersebut juga mengingatkan kita bahwa kita tidak boleh berpaling dari kepatuhan. Kita juga harus ingat bahwa semua yang menentang Allah dan Rasul-Nya akan dikenakan hukuman yang hebat di akhirat dan semua bentuk maksiat seperti mengkufuri, mengkafiri dan menyebarkan fitnah haram bagi orang lain, akan dikenakan hukuman di akhirat nanti.


Jadi, kesimpulannya adalah; kita harus menaati perintah Allah dan Rasul-Nya dengan sebenar-benarnya tanpa pilih kasih. Kita juga harus mendorong diri kita sendiri dan orang lain untuk selalu taat terhadap Allah dan menjalankan syariat-Nya dengan sepenuh hati. Kita harus selalu mengingat bahwa Allah telah mengutus Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai pemberi petunjuk dan agar kita mengikuti petunjuk-Nya, agar kita bisa mencapai kebahagiaan di alam akhirat nanti.