Surah An-Nisa' Ayat 79 - QuranWeb

terms: Surah An-Nisa' Ayat 79 berbicara tentang konsep dan konsekuensi yang dihasilkan dari perilaku individu. Dikatakan bahwa setiap kebajikan ata...

Surah An-Nisa' Ayat 79

Surah An-Nisa' Ayat 79 berbicara tentang konsep dan konsekuensi yang dihasilkan dari perilaku individu. Dikatakan bahwa setiap kebajikan atau kebaikan yang dimiliki dan didapatkan berasal dari sisi Allah, disebut karunia-Nya. Sebaliknya, setiap kesalahan atau keburukan yang dialami adalah akibat dari kesalahan dan keburukan yang dibuat oleh individu itu sendiri. Oleh karena itu, Anda harus menyadari bahwa Anda sendiri lah yang tanggung jawab atas sikap dan perilaku kehilangan harta dan martabat atau akibat lainnya yang dialaminya.


Surah An-Nisa' Ayat 79 juga mengingatkan kita bahwa Allah telah mengutus Nabi Muhammad dengan tujuan yang besar yaitu menghancurkan perjalanan dosa dan keterasingan. Pelajaran dari ayat ini adalah bahwa manusia tidak dapat mencapai kemajuan diri dengan penyalahgunaan hakikat sebuah kehidupan yang benar. Kehidupan benar meskipun tidak akan selalu menghasilkan hasil yang sempurna setiap saat, adalah konsep yang harus dipatuhi agar dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Maka dari itu, diperlukan adanya peraturan yang tegas untuk mengontrol perilaku dan ketertiban dalam masyarakat sehingga peraturan ini juga dapat menjaga kehormatan dan menjaga harta kekayaan yang dialami bersama.


Kiranya ayat tersebut mengingatkan kita bahwa di samping kesejahteraan duniawi, semua orang juga memiliki kebutuhan untuk meraih kesempurnaan spiritual dan hidup dalam kehormatan dan kemuliaan. Ini adalah perkara utama yang mesti diperhatikan oleh manusia. Dalam hal ini, Allah adalah Pemberi Petunjuk yang Paling Mulia. Selain menyampaikan risalah-Nya, Allah juga memberikan peringatan kepada mereka yang telah melakukan kesalahan agar mereka makin sadar akan konsekuensi yang harus mereka hadapi.


Kiranya, Surah An-Nisa’ Ayat 79 juga memberi pelajaran berharga bagi kita bahwa pada akhirnya Allahlah yang bertanggung jawab atas nasib kita. Dia menciptakan kita dan Dia yang harus dipertanggungjawabkan segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita. Dia mengetahui segalanya dan jika kita berbuat salah, Dia yang paling berhak untuk memberikan hukuman. Oleh karena itu, kita hendaknya menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan kemaksiatan karena Dia yang mengetahui segala sesuatu.


Kiranya, secara umum, ayat ini menggarisbawahi bahwa Allah memiliki peranan dan tanggung jawab yang utama dalam hidup yang mencakup semua kebaikan dan kesalahan yang terjadi. Hidup ini adalah anugerah Allah untuk kita. Kepada-Nyalah kita harus menyalurkan amal kita dan kepada-Nyalah kita harus meminta ampun. Hal ini penting untuk diingat agar masyarakat dapat hidup berdampingan dalam kesetaraan dan ketenangan. Dengan menghormati dan mendengarkan perintah-Nya, kita akan mencapai kesejahteraan duniawi dan akhirat. Keterasingan adalah pilihan yang tepat yang bisa dilakukan oleh rasul-Nya. Berikutnya, cukuplah Allah yang bertindak menjadi saksi bagi manusia atas setiap kebaikan dan keburukan yang terjadi di dalamnya.