Surah Al-A’raf ayat 144 adalah ayat di Al-Qur'an yang menggerakkan umat manusia untuk berusaha menjadi lebih baik dan berusaha menggapai kemuliaan. Dalam Surah Al-A’raf ayat 144, Allah berfirman; “Wahai Musa! Sesungguhnya Aku memilih (melebihkan) engkau dari manusia yang lain (pada masamu) untuk membawa risalah-Ku dan firman-Ku, sebab itu berpegang-teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah engkau termasuk orang-orang yang bersyukur.” Secara harfiah ini berarti bahwa Allah menggunakan Musa (Nabi Musa) untuk membawa surat-surat-Nya dan pesan-pesan-Nya, atas dasar itu ia harus bersyukur atas segala yang telah Allah berikan.
Dari ayat ini kita bisa mendapatkan pelajaran penting. Salah satunya adalah untuk timbulkan rasa syukur di hati kita. Dengan menyadari segala berkah yang telah Allah karuniakan kepada kita, kita dapat bertumbuh ke arah yang lebih baik. Rasa syukur ini bisa kita sampaikan dengan cara melakukan segala pekerjaan, ibadah dan perbuatan yang baik, menjadi hamba Allah dan berusaha untuk menghasilkan hasil yang tertinggi dalam hidup kita. Kunci untuk bangkit dan menjadi sukses adalah rasa syukur kepada Allah.
Sebagai manusia yang diberi kemuliaan, kita harus menggunakan anugerah-Nya dan kebebasan-Nya untuk mencapai potensi terbaik kita. Inilah sebabnya mengapa Allah tidak hanya mengangkat kita di atas yang lain, tapi juga menyuruh kita untuk menggunakan kemuliaan tersebut untuk kebaikan. Kita perlu membangun kehidupan yang productive dan bermanfaat, dan untuk melakukannya, kita harus memiliki jiwa yang positif dan terus bergerak ke arah yang lebih baik.
Rasa syukur juga berarti menghormati keinginan orang lain. Kita harus menghargai ikatan, hubungan, dan kepentingan orang lain. Jangan pernah lupakan bahwa kita juga berada di bawah kendali Allah. Karena itu, kita harus menghormati hak orang lain, menghormati orang lain sama seperti kita menghargai hak Allah. Mahasiswa harus menghormati guru mereka, seperti warga desa harus menghormati hak para tetua desa.
Kemudian, rasa syukur berarti juga bahwa kita harus terbuka pada ketidakpastian dan bersedia menolong sesama manusia. Allah memberi kita banyak anugerah, termasuk kemampuan untuk berpikir dan bertindak dalam suasana ketidakpastian. Saat musibah datang, ketidakpastian dan kesulitan datang bersamaan. Mahluk Allah yang berkualitas tinggi adalah mereka yang mampu melewati jalan sulit dengan keberanian atas semboyan, berani menerima ketidakpastian dan belajar untuk bersyukur saat kesulitan dan ketidakpastian datang.
Sebagai manusia yang diberi kemuliaan, kita harus menghargai segala keadaan dan memilih jalan untuk berusaha meningkatkan diri. Kita harus menggunakan potensi dan bakat-bakat kita untuk mencari pengetahuan dan menggunakan pendidikan kita untuk berbuat kebajikan bagi masyarakat di sekitar kita. Jika kita bisa melakukannya, maka Allah akan meridhoi usaha-usaha kita, seperti dicontohkan dalam Surah Al-A'raf ayat 144. Kita harus bersyukur kepada Allah Allah atas anugerah-Nya kepada kita, dan berusaha untuk menggunakannya dengan sebaik mungkin untuk mencapai kemuliaan.