Surah An-Nisa' ayat 5 menegaskan kewajiban manusia untuk mengurus keluarga dan ahli keluarga mereka yang kurang beruntung. Allah mengingatkan kepada hambanya agar tidak menyerahkan harta yang dimiliki kepada orang yang tidak sempurna akalnya, karena harta tersebut merupakan pokok kehidupan. Tekadnya ialah, tidak layak bagi manusia menjalankan hak orang lain, apalagi jika mereka tidak mampu menjalankannya dengan benar.
Dalam ayat ini, Allah mengajarkan para pemelihara harta yang dimiliki untuk mengurus dan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Mereka juga harus menggunakan harta mereka untuk perawatan dan perbelanjaan keluarga mereka yang tidak beruntung. Artinya, mereka dituntut untuk memberikan belanja dan pakaian, serta perkataan yang baik kepada ahli keluarga yang ditanggungnya. Dengan cara ini, untuk memberikan dukungan kepada keluarga mereka dan untuk menghormati perintah Allah.
Secara lebih luas lagi, Surat An-Nisa' ayat 5 juga memberikan pesan bahwa orang yang berkecukupan harus melindungi orang yang kurang beruntung. Dengan kata lain, seorang perempuan harus berlaku baik dan bijaksana dalam mengelola hartanya, sebab harta yang dimiliki merupakan tanggung jawab orang yang berkecukupan. Seorang perempuan harus tahu bagaimana cara bijak dalam mengelola hartanya, dengan melakukan perawatan dan perbelanjaan yang baik kepada ahli keluarga mereka yang tidak beruntung. Dengan cara ini, perempuan dapat memberikan bantuan kemiskinan dengan perbekalan dan perawatan yang tepat.
Dengan adanya tulisan dalam ayat ini, Allah juga berharap agar manusia dapat berlaku jujur dan adil dalam mengelola harta dan ahli waris mereka yang kurang beruntung. Dengan begitu, mereka tidak hanya akan bersikap tegas dengan orang yang kurang beruntung namun juga akan berusaha melindungi mereka dan memberikan bantuan yang layak kepada orang yang memerlukan. Dengan cara ini, orang yang memiliki harta akan dapat menjalankan kewajiban mereka sebagai pelindung bagi orang yang tidak berkecukupan.
Untuk menggambarkan tujuan Surat An-Nisa' ayat 5, artinya bahwa perintah Allah ini ditujukan untuk menggalang keadilan. Perintah ini juga bertujuan untuk mendorong orang yang berkecukupan untuk lebih bertanggung jawab dalam mengelola hartanya dan memberikan belanja dan pakaian kepada ahli keluarga mereka yang kurang beruntung. Dengan cara ini, mereka akan dapat membantu mereka yang membutuhkan dan berusaha melawan ketidakadilan. Namun, para pemelihara harta juga harus menerapkan cara yang bijaksana dan beradab dalam mengelola harta mereka dan memberikan dukungan kepada ahli keluarga mereka yang tidak beruntung.
