Surah An-Nisa' Ayat 43 - QuranWeb

terms: Surah An-Nisa' Ayat 43 merupakan salah satu ayat dari Al-Qur'an yang disampaikan oleh Allah berisi tentang larangan bagi orang yang beriman ...

Surah An-Nisa' Ayat 43

Surah An-Nisa' Ayat 43 merupakan salah satu ayat dari Al-Qur'an yang disampaikan oleh Allah berisi tentang larangan bagi orang yang beriman untuk mendekati shalat ketika mereka dalam keadaan mabuk. Larangan tersebut berlaku juga bagi mereka yang sedang junub atau telah menyentuh perempuan yang bukan mahramnya. Ayat tersebut juga menyatakan bahwa jika orang beriman dalam keadaan seperti yang disebutkan, ia harus lakukan tayamum dengan menggunakan debu yang baik (suci) sebagai pengganti air.


Ayat ini mengandung beberapa makna penting. Pertama, Allah mengingatkan orang-orang beriman bahwa mereka harus taat kepada-Nya. Allah berfirman, "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mendekati salat ketika kamu dalam keadaan mabuk". Ayat ini mengajak umat Muslim untuk tidak mendekatkan diri mereka kepada shalat ketika mereka dalam keadaan mabuk sebanyak mungkin. Allah mengingatkan orang-orang beriman untuk menghormati ibadah shalat dan keputusan Allah. Mengingat shalat adalah ritual suci dan tidak sepatutnya diabaikan. Apalagi jika dilakukan dalam keadaan mabuk, orang yang berbuat seperti itu tidak dapat berfokus pada apa yang diucapkan ketika shalat.


Kedua, Allah melarang untuk menghampiri masjid ketika berada dalam keadaan junub kecuali mengucapkan salam (selamat datang) jika melewatinya. Larangan ini menunjukkan perlunya berhati-hati terhadap masalah ini. Ada beberapa alasan mengapa junub tidak dibolehkan untuk masuk ke masjid. Pertama, karena ini merupakan perbuatan yang dianggap tidak pantas dan retorik. Kedua, masuknya orang junub ke masjid dapat membuat orang lain yang berada di dalam masjid juga merasa tidak nyaman.


Ketiga, Allah menyatakan bahwa jika berada dalam keadaan tidak dapat mandi, seperti dalam keadaan sakit, telah menyentuh seorang perempuan atau buang hajat, maka orang itu juga harus melakukan tayamum. Larangan bertayamum pada ayat ini menunjukkan perlunya menjaga keramahan dan menghormati diri orang lain. Dengan melakukan tayamum maka orang yang berbuat seperti itu tidak akan merasa jijik di mata orang lain.


Ayat 43 Surah An-Nisa' menegaskan bahwa orang yang beriman harus bertanggung jawab terhadap tindakannya. Pertama dengan tidak mendekatkan diri mereka kepada shalat ketika dalam keadaan mabuk, kedua dengan melindungi orang lain yang berada di masjid dengan tidak masuk ketika sedang junub atau menyentuh seorang perempuan yang bukan mahramnya. Ketiga, menghormati orang lain dengan melakukan tayamum saat tidak dapat mandi.


Ayat tersebut juga mengingatkan kita bahwa Allah Maha Pemaaf dan Maha Pengampun. Ketika kita melanggar perintah-Nya, Allah akan memberi kita penebusan. Cara terbaik bagi kita untuk meminta ampun adalah dengan menunjukkan bahwa kita menyesal atas kelakuannya dan berusaha keras untuk tidak melakukan kesalahan yang sama di masa depan. Semoga kita semua mampu mengikuti petunjuk Allah dengan tulus dan berbakti.