Surah An-Nisa' ayat 141 adalah ayat dalam Al-Quran yang memerintahkan tentang adanya kolusi dari orang-orang kafir. Allah menggambarkan orang-orang yang tidak beriman ini sebagai orang-orang yang tidak dapat dipercaya, yang hanya akan menggunakan orang-orang beriman ketika menguntungkan mereka sendiri. Dia mengatakan bahwa jika orang-orang beriman menang, orang-orang kafir akan mengakui bahwa mereka bercampur dalam pertempuran, tetapi jika orang-orang kafir menang, mereka akan mengklaim bahwa mereka yang menangkan kemenangan untuk orang beriman.
Konsep yang lebih dalam dari ayat Al-Quran ini adalah bahwa Allah mengingatkan kita tentang bahaya dari orang-orang yang bersikap tidak dapat dipercaya. Mereka menggunakan orang beriman sehingga mereka dapat menguntungkan diri mereka sendiri. Allah mengingatkan kita bahwa kita seharusnya bersikap tulus terhadap orang lain dan menghindari bersekongkol dengan orang-orang yang tidak dapat dipercaya.
Ayat ini juga mengingatkan orang beriman agar mereka berpegang teguh pada prinsip-prinsip iman mereka dan tidak berubah agar sesuai dengan arah arus orang-orang kafir. Ini adalah pesan penting karena orang beriman seharusnya berpegang teguh pada nilai-nilai spiritual dan nilai-nilai moral mereka. Orang beriman harus selalu ingat bahwa kebenaran adalah milik Allah dan hanya Allah yang dapat memutuskan hasil akhir antara orang beriman dan orang kafir.
Ayat ini juga mengingatkan kita bahwa akhir dari semua hal adalah adanya pertemuan dihadapan Allah. Allah akan memberi jawaban atas segala bentuk keadilan di hari Kiamat. Oleh karena itu, Allah menegaskan bahwa orang-orang kafir tidak akan bisa mengalahkan orang-orang beriman karena Allahlah yang akan mengambil alih urusan ini.
Kesimpulannya, ayat dari Al-Quran mengingatkan kita bahwa jika kita berpegang teguh pada nilai-nilai iman kita dan konsep justice yang Allah tetapkan, kita akan memiliki kemenangan yang sebenarnya dari Allah. Di sisi lain, orang-orang yang bersikap tidak dapat dipercaya tidak akan berhasil mengalahkan orang beriman pada hari Kiamat. Oleh karena itu, orang-orang beriman seharusnya selalu berpegang teguh pada prinsip-prinsip iman mereka dan berani untuk mempertahankan kepercayaan mereka kepada Allah.
