Surah An-Nisa' Ayat 139 - QuranWeb

terms: Surah An-Nisa’ adalah salah satu surah yang terdapat dalam Al-Quran. Surah An-Nisa' menjelaskan bahwa Allah menjadikan orang kafir sebagai p...

Surah An-Nisa' Ayat 139

Surah An-Nisa’ adalah salah satu surah yang terdapat dalam Al-Quran. Surah An-Nisa' menjelaskan bahwa Allah menjadikan orang kafir sebagai pemimpin dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Pada ayat ke-139, Allah memberikan peringatan kepada orang-orang yang menjadikan orang kafir sebagai pemimpin. Allah bertanya apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Allah juga menjelaskan bahwa semua kekuatan datang dari-Nya saja.


Kandungan ayat ini menggambarkan bahwa pemimpin adalah bentukluas nikmat Allah, maka orang-orang yang mau menentukan orang kafir sebagai pimpin harus tahu bahwa satu-satunya sumber kekuatan adalah Allah. Dengan mengikuti ayat ini, kita akan mengerti bahwa Allah kemudiannya akan mengirimkan pemimpin atau Nabi yang diberkati dengan kekuatan kepemimpinan yaitu Nabi Muhammad Saw.


Secara umum, ayat ini memberi tahu kita tentang cara yang harus dipilih saat memilih pemimpin. Allah mengingatkan kita bahwa para pemimpin harus berada di jalan Allah dan tidak mencari kekuatan di sisi orang yang kafir. Al Quran membuat kita tahu bahwa yang harus dilakukan adalah melihat kemuliaan agama, kesucian hati-hati dan kejujuran tulisan.


Ayat ini juga mengingatkan kita untuk selalu berusaha untuk menjadi pemimpin yang bijaksana dan patuh kepada Allah. Kekuasaan dan kekuatan harus datang dari Allah, bukan dari orang kafir. Ini adalah titik penting dalam mengendalikan suatu machu. Jika kita berpegang teguh pada ayat ini, maka orang-orang kafir tidak akan menjadi pemimpin dan kita tidak akan berputus asa dalam menjalankan kewajiban kita sebagai seorang muslim.


Ayat ini juga mengingatkan kita agar tidak berubah dari kebaikan, yaitu tidak berkhianat kepada Allah, apalagi bersilahturahmi dengan musuh-musuhnya. Kafir adalah musuh kita yang terus-menerus mengancam kesucian iman kita dan tidak ada gunanya kita bersandar kepada orang-orang kafir.


Dalam akhir ayat, Allah menjelaskan bahwa sebenarnya kekuatan itu milik Allah. Kekuatan yang benar-benar ada pada semua orang mukmin, dia mendapatkan kekuatan yang benar-benar datang dari atas. Ini adalah anugerah dan ketetapan yang hanya Allah saja yang bisa memberikan. Pemiliknya adalah Allah dan Allahlah yang memutuskan siapa yang diberi kekuatan.


Dalam beberapa pengertian, ayat ini tepat untuk digunakan sebagai panduan kita dalam cara berpikir, bersikap dan melaksanakan kewajiban hidup kita. Kita sering lupa tentang yang dikatakan ayat ini ketika kita mencari sokongan di luar. Kita harus mengabaikan impian dan saran orang kafir. Mereka adalah orang yang jauh dari esensi kehidupan Al-Quran, mereka tidak bisa mengetahui apa yang Allah sudah terangkan di dalam Al Quran.


Banyak kekerasan, ketidakadilandan praktik merampok, yang meskipun tidak diakui secara terbuka, telah dilakukan oleh semua raja yang ditempatkan di atas takhta. Jika kita berani mengikuti ayat ini dan mengikuti kata hati nurani kita, kita akan menyadari bahwa semua kekuatan adalah milik Allah. Kekuatan yang sebenarnya hanyalah milik-Nya dan ia hanya yang dapat mengatur dan mengontrol takdir manusia.