Pada ayat ini disebutkan bahwa firman Allah pada Nabi Musa ketika ia meminta air bagi kaumnya. Karena itu, Allah berfirman kepadanya untuk memukul batu dengan tongkatnya. Akibatnya, batu itu pecah dan memancarlah daripadanya dua belas mata air. Setiap suku pun mengetahui tempatnya masing-masing.
Ayat Al-Qur'an ini menggambarkan kemunculan keajaiban Allah dalam menyelamatkan umat Nabi Musa dari dehidrasi dan kekeringan yang akan mereka alami akibat kekurangan air. Allah datangkan sumber air itu di saat Musa sedang mengarahkan umatnya untuk memohon karunia-Nya. Dengan demikian, ayat ini merupakan sebuah pengajaran bahwa hanya dengan memohon pertolongan Allah, maka kita dapat menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi.
Selain berfirman untuk memukul batu dengan tongkat, Allah juga memerintahkan umat Nabi Musa untuk memakan dan minum dari apa yang diberikan-Nya. Ini menyiratkan bahwa manusia harus bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kepadanya sehingga dapat hidup dengan lebih baik dan memenuhi kebutuhannya. Allah juga mengingatkan umat Nabi Musa untuk tidak melakukan kejahatan di bumi dan tidak merusaknya. Hal ini menandakan betapa pentingnya manusia hidup berdampingan dengan makhluk hidup dan alam secara damai dan bertanggung jawab agar tidak merusak ekosistem.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa surah Al-Baqarah ayat ke-60 merupakan sebuah pengajaran tentang betapa pentingnya Allah dalam kehidupan kita. Kita perlu bergantung pada-Nya dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Selain itu, kita pun perlu bersyukur atas nikmat yang Allah berikan. Kita juga harus tetap menjaga bumi dan alam agar tetap lestari demi kehidupan yang lebih baik.
