Surah Hud ayat 70 menceritakan tentang situasi yang dialami oleh Nabi Ibrahim. Pada suatu hari ia berkunjung ke Bait Allah untuk beribadah. Ketika ia sampai di Baitullah, ia melihat beberapa malaikat dengan tangan memegang sebuah mukena. Ia curiga kepada mereka dan merasa takut. Saat dia melihat mereka tidak menjamah mukenanya, dia semakin curiga dan merasa takut. Mereka berkata, “Jangan takut, sesungguhnya kami diutus kepada Kaum Lut.”
Ayat ini memberikan pelajaran tentang bagaimana sikap yang harus dimiliki seseorang ketika menghadapi sesuatu yang tidak dia ketahui. Sebagai manusia, kita sering terjebak oleh rasa curiga dan takut yang berlebihan terhadap situasi baru yang belum kita ketahui. Kita harus bersikap Hati-hati, tetapi juga tetap terbuka untuk mencari tahu lebih lanjut tentang hal-hal yang belum kita ketahui sebelum menyimpulkan apapun.
Sebagaimana diceritakan dalam Ayat di atas, Rasulullah Ibrahim menguji situasi baru yang dia hadapi dengan melihat bagaimana tangan mereka menjamah mukena. Namun, dia tidak langsung menyimpulkan bahwa mereka itu adalah orang jahat; ia tetap terbuka untuk menyarankan kepada mereka. Ketika dia menanyakan kepada mereka, mereka memastikan bahwa mereka diutus untuk menjalankan misi menyelamatkan Kaum Lut.
Berdasarkan ayat di atas, kita dapat melihat bahwa kita harus berhati-hati tidak semata-mata menuduh seseorang tanpa mengetahui lebih lanjut tentangnya. Kita juga harus bersikap terbuka untuk menanyakan dan berurusan dengan orang lain, karena itu dapat memberi kita kesempatan untuk mendapatkan informasi yang lebih baik, dan membuat keputusan yang lebih tepat.
Kesimpulannya, Ayat 70 Surah Hud adalah contoh kesederhanaan seorang manusia yang dipelajari dengan mempertimbangkan perasaan tidak tentu (curiga) dan menyelidiki situasi dengan hati-hati sebelum menyimpulkan apapun. Ini menunjukkan bahwa ketika kita menghadapi situasi yang tidak kita kenal pasti, kita harus berhati-hati dan terbuka untuk melakukan tindak lanjut untuk memastikan kita membuat keputusan yang bijaksana.
