Surah Hud Ayat 69 - QuranWeb

terms: Ayat ke-69 dari surah Hud merujuk kepada peristiwa yang terjadi antara penyaliban Ibrahim dan Malaikat Jibril. Dalam beberapa kitab suci, ki...

Surah Hud Ayat 69

Ayat ke-69 dari surah Hud merujuk kepada peristiwa yang terjadi antara penyaliban Ibrahim dan Malaikat Jibril. Dalam beberapa kitab suci, kisah ini identik dengan ibadah haji. Menurut Al-Quran, Allah mengirim malaikat untuk memberikan kabar gembira kepada Nabi Ibrahim. Melalui kabar gembira tersebut, Nabi Ibrahim dikabarkan akan memiliki seorang anak, yang kelak menjadi rasul keselamatan kepada umat manusia.


Kemudian, Malaikat Jibril juga menyuruh Ibrahim menyembelih anak sapi sebagai bagian dari ritual persaksian pada Allah. Karena Ibrahim berbakti kepada Allah dan melakukan semua yang diminta-Nya, Ibrahim langsung menerima balasan segera yang sangat luar biasa, yaitu kabar gembira yang ditundukkan di atas kepadanya.


Setelah Ibrahim rencana-Nya dan mulai mengambil anak sapi, Malaikat Jibril datang kembali kepada Nabi Ibrahim dan menyatakan belas kasih kepadanya atas usahamenyembelih anak sapi. Muhammad bin Ishaq menyatakan bahwa Malaikat Jibril mengatakan kepada Ibrahim: “Selamatlah engkau, Demikianlah kalian harus menyebutengkau sebagai Selamat (atau memuji sebagai yang paling baik).”


Kemudian Ibrahim merespontampilan Malaikat Jibril dengan mengatakan “Selamat (atas engkau)", membalas pujian Malaikat Jibril. Daging anak sapi yang dipanggang adalah makanan yang disiapkan Ibrahim sebagai bentuk pemujaan untuk Malaikat Jibril. Makanan ini seolah mempersembahkan wujud penghargaan dan simbol dari dedikasi terdalam Ibrahim kepada Allah.


Selanjutnya, setelah makanan disajikan, Malaikat Jibril seperti tuhan adalah menimbulkan keajaiban.Diapun mengubah daging anak sapi menjadi daging anak beruang yang besar. Kata-kata Al-Quran dalam ayat ke 69 sebagaimana disebutkan kembali, “Dan para utusan Kami telah datang kepada Ibrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan, “Selamat.” Dia (Ibrahim) menjawab, “Selamat (atas kamu). ”Maksud ini "Holiday" adalah selamat dari Ibrahim kepada malaikat, dan sebaliknya, malaikat mengucapkan selamat untuk Ibrahim. Itulah peristiwa dari ayat ini.


Tidak diragukan lagi, kisah ini menunjukkan tentang kebaktian Ibrahim kepada Allah. Kisah ini juga mengingatkan umat Muslim pada nilai-nilai dakwah, ketaatan, dan ketulusan pada Allah. Nilai-nilai seperti ini yang harus dimiliki dan ditumbuhkan oleh umat Muslim. Hal tersebut dianggap penting dalam membangun persatuan Islami dan meningkatkan akhlak di antara umat Muslim.


Sejak saat itu, menyembelih anak sapi telah menjadi bagian dari ritual haji. Pemahaman lebih dekat tentang ritual ini region Allah telah menyampaikan kisah Nabi Ibrahim. Kisah ini memudahkan umat Muslim untukmengikuti jejak dan memulai ritual haji dengan semangat dan dedikasi yang tinggi seperti Nabi Ibrahim. Mereka harus memberikan ketaatan yang ikhlas dengan tujuan keselamatan spiritual dan suci. Ini adalah faktor kunci yang membedakan haji menjadi ibadah khusus dan utama dalam kerangka keyakinan Islam.


Kisah Nabi Ibrahim mengajarkan kita untuk senantiasa menyebarkan ramah kasih, ketulusan dan kebaktian pada Allah.Mereka yang melaksanakan ritual haji harus menyerahkan semua ketulusan dan ketaat kepada Allah. Inilah cara umat Islam dapat mengikuti jejak Nabi Ibrahim. Para penduduk para berperan penting untuk menjalankan syariat Allah dan mengingatkan kita akan kekuatan doa, pengorbanan, dan ketaatan. Ketika kita bersabar dan berdoa dengan tulus, kita akan melihat apa yang dilaksanakan Allah, yang akan memberi kita keselamatan di dunia dan di akhirat.