Surah Hud Ayat 62 merupakan ayat Al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Saleh a.s. ayat ini menceritakan tentang rakyat Samud yang berkata kepada Nabi Saleh tentang bahaya kekafiran mereka. Kaum Samud bersumpah bahwa mereka tidak menyembah apapun selain Tuhan dan bahwa mereka akan selalu mentaatinya. Mereka mengakui Saleh sebagai Rasuul Tuhan dan bertanya kepadanya dengan sopan mengapa ia melarang mereka untuk menyembah nenek moyang mereka.
Nabi Saleh berkata bahwa berhala-berhala yang mereka sembah adalah sesuatu yang jelas sebuah kesalahan yang sia-sia. Dia memberi contoh tentang anak unta yang tidak memiliki kuasa yang tidak dapat berdiri tanpa bantuan/dukungan. Nabi Saleh juga menyatakan bahwa semua berhala tidak dapat memberikan manfaat ataupun menyusahkan mereka. Dia menyuruh mereka mengikuti ajaran Tuhan dan menjauhi kesyirikan.
Nabi Saleh menerangkan bahwa jika Allah maksud mereka, maka Allah akan memberi mereka berkat dengan menghadiahkan mereka dengan nikmat-nikmat oleh-Nya. Jika mereka menyalahi perintah-Nya, maka akan ada siksaan dan siksaan itu adalah benar-benar berat. Setelah itu Nabi Saleh meninggalkan penduduknya karena ia takut mereka akan tersesat akibat kemungkaran yang mereka lakukan.
Dari ayat ini, kita dapat menarik kesimpulan bahwa kita harus bersyukur kepada Tuhan karena Dia telah mengirimkan Nabi-Nya untuk mengajarkan ajaran-Nya yang benar. Kita harus menaati perintah-Nya dan menjauhi kemaksiatan. Kita juga harus mengingat bahaya yang terjadi bila siksaan Tuhan datang kepada kita. Kita harus bersikap tegas dan menghormati nabi dan para pemberi ajaran dari Allah karena mereka telah datang agar manusia dapat kembali ke jalan Allah. Akhirnya, kita harus terus mengawasi dan mempertahankan tingkat keimanan kita agar kita tidak jatuh ke dalam kesyirikan.
