Surah Yunus ayat 83 membahas tentang ketidakpercayaan orang-orang Musa, keturunan dari kaumnya terhadap apa yang disampaikan Musa. Mereka takut bahwa Fir‘aun dan para pemuka (kaum)nya akan menyiksa mereka jika mereka percaya dan mengikuti Musa. Hal ini disebabkan karena karena Fir‘aun benar-benar telah menyebarkan kejahatan dan kezaliman di bumi dan benar-benar melanggar batas.
Firaun, sang raja Mesir, dianggap sebagai pemimpin tidak adil. Ia telah mengekang dan menindas rakyatnya. Ia menggunakan kekuasaannya untuk memaksa orang lain untuk melayani dirinya dan sangatlah benci jika mereka menentangnya.
Karena kezaliman Fir‘aun, rakyat Mesir enggan untuk percaya kepada Musa, meskipun ia dikirim Allah untuk membimbing mereka. Mereka takut bahwa jika mereka meneladani Musa, mereka akan mendapatkan siksaan dan kezhaliman dari Fir‘aun. Mereka takut akan berada di bawah tekanannya dan masih membayangkan betapa jahatnya Fir‘aun. Karena itulah, hanya sebagian kecil dari keturunan Musa yang benar-benar beriman kepadanya.
Meskipun begitu, Surah Yunus juga mengingatkan kita bahwa dimana ada kejahatan dan bencana, disitu pasti akan ada pertolongan. Peristiwa ini menunjukkan bagaimana Allah telah menolong Musa dan membantu kaumnya. Allah telah mengenkankan balasan atas kejahatan Fir‘aun dan menghukum Fir‘aun dan tentaranya.
Kesimpulannya, Ayat 83 Surah Yunus mengajarkan kita betapa berbakti kita harus pada Allah. Kita tidak boleh menyerah di hadapan tekanan, karena Allah pasti akan melindungi kita dan memberikan pertolongan-Nya jika kita teguh beriman kepada-Nya. Dengan demikian, Surah Yunus memperingatkan kita akan pentingnya berusaha dan tidak mudah berputus asa jika kita menghadapi kezaliman dan penindasan.
