Surah Yunus ayat 81 adalah merupakan ayat yang berisi ayat keledai berkaitan kehebatan Allah yang Maha Agung. Konteks ayat ini adalah adanya situasi dimana Nabi Musa bersama pengikutnya bertemu dengan beberapa orang pengacara firaun. Mereka ingin bermain giliran hasilkan sihir masing-masing, dan setelah melemparkan, Musa berkata, “Apa yang kamu lakukan itu adalah sihir. Sesungguhnya Allah akan menampakkan kepalsuan sihir itu. Sungguh, Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang yang berbuat kerusakan.”
Dalam ayat ini, Allah menggambarkan bahwa Dia lah yang berkuasa atas semua sihir dan perbuatan jahat lainnya. Dia memberi kita beberapa informasi tentang kedudukanNya yang terakhir: sebagai Allah, Dia paling tahu kehebatan dan yang tahu bagaimana berakhirnya perbuatan kerusakan. Oleh karena itu, kita harus yakin bahwa dengan waktu, Allah pasti akan menyelesaikan semua tindakan jahat dengan keadilan.
Ayat ini juga menunjukkan tentang persahabatan yang luar biasa antara Musa dan Allah. Ini merupakan salah satu karakteristik unggul Allah yang menggambarkan bahwa Dia adalah Allah yang peduli, karena Dia tidak hanya mencerdaskan Musa, tetapi juga menenangkannya ketika dia dalam kesulitan. Dia memberikan pengetahuan beserta saluran komunikasi yang dibutuhkan Musa untuk bertindak terhadap ulah yang tidak beretika, dan menangkap rahasia dibalik aktivitas magis yang diadakan oleh pengacara firaun.
Berdasarkan ayat ini juga kita melihat bahwa sesuatu yang tampak seperti sihir, mungkin tidak seperti yang kita lihat. Ini mengajarkan kita bahwa kita harus menyingkirkan ketidakpercayaan pada perkara lain yang tampaknya seperti omong kosong, dan melihatnya dengan kritikal. Di samping itu, ayat ini menggambarkan perlunya kecerdasan spiritual, memberikan penegasan tentang perlunya membaca dan menganalisis kepalsuan kebenaran. Ini memberi kemauan kecil bagi kita untuk melampaui segala asumsi tentang kehidupan kedunia dan berusaha mencari jawaban yang benar melalui keyakinan yang tulus.
Ayat ini juga merupakan lebih lanjut hal suci yang kita lihat dalam Alkitab. Ada juga ayat di dalam Alkitab yang mengatakan bahwa sebaik-baiknya sihir adalah omong kosong, dan akan berakhir tanpa hasil. Seiring dengan ini, konsep agamis yang diperbincangkan di dalam ayat ini adalah bahwa jika kita tidak melakukan apa yang Allah perintahkan, maka kita dapat menghadapi konsekuensi jahat.
Untuk menyimpulkan, Surah Yunus ayat 81 menundukkan kepada kekuatan Maha Esa yang secara luas menguatkan makna kehebatan Allah dan kesejataannya. Ini menunjukkan kebenaran dibalik sihir, menegaskan perlunya kecerdasan spiritual, serta memberikan peringatan tentang aktivitas jahat yang tidak terdokumentasikan yang telah kita lihat di berbagai tempat.
