Surah Yunus Ayat 80 - QuranWeb

terms: Dalam Surah Yunus ayat 80, melibatkan dua tokoh, yakni Musa dan para pesihir itu yang dikenal sebagai Ahlul Kilab. Peristiwa ini terjadi ket...

Surah Yunus Ayat 80

Dalam Surah Yunus ayat 80, melibatkan dua tokoh, yakni Musa dan para pesihir itu yang dikenal sebagai Ahlul Kilab. Peristiwa ini terjadi ketika Musa (kelak diutus Allah sebagai utusanNya) minta bantuan dari para pesihir itu untuk menunjukkan bukti dari apa yang mereka klaim: mereka adalah ahli sihir yang dapat dipanggil untuk melawan Musa. Dalam ayat ini, Allah berfirman tentang pertemuan Musa dengan para pesihir itu.


Ketika para pesihir itu datang, Musa berkata kepada mereka dengan sabar dan kerendahan hati, "Lemparkanlah apa yang hendak kamu lemparkan!" Musa tidak menyerang atau berdebat dengan mereka, tetapi meminta mereka melakukan kemampuan mereka sendiri, untuk menunjukkan kekuatan sihir mereka.


Ayat ini berkaitan dengan usaha Musa untuk menghancurkan sihir menggunakan kekuatan rohani dan pengakuan terhadap tuhan yang satu, yaitu Allah. Ayat menginstruksikan Musa untuk membiarkan para ahli sihir itu melakukan apa yang diyakini orang-orang musyrik pada waktu itu, berupa sihir yang dipelajari dari para jin dan syetan. Meskipun besar keyakinan mereka pada sihir, tapi mereka belum tega untuk menantang Musa untuk berdebat tentang kebenaran sebagai tandukan keimanan mereka.


Kata keras Musa ini menunjukkan kesabaran dan kerendahan hati yang dimilikinya. Pada saat itu, Allah mengetahui bahwa mereka pasti akan kalah dalam melawan Musa yang berpengetahuan akan kebenaran. Oleh karena itu, Musa tahu pasti bahwa hanya dengan izin Allah bahwa mereka akan berhasil melakukan sihir mereka dan musa juga tahu benar bahwa mereka tidak akan bisa melakukan berbagai macam sihir yang mereka lakukan memelihara agamanya sendiri.


Musa meminta mereka untuk menilai kemampuan mereka sendiri. Pemintaan ini juga menjadi salah satu tanda bahwa Musa yakin akan kekuatan dan kekuasaan Allah. Pemintaan ini menempatkan semua pandangan keimanan dan berpikir antara Musa dan para ahli sihir tersebut.


Pesan yang ingin disampaikan oleh ayat ini adalah bahwa kekuatan tidak berasal dari manusia ataupun dari sihir yang dipelajari dari syetan dan jin. Kekuatannya hanya berasal dari Allah dan manusia tidak dapat mengubahnya. Oleh karena itu, Musa menunjukkan kepada para ahli sihir tersebut bahwa mereka tidak dapat menunjukkan sihir yang dapat mengalahkan kekuatan dan ketetapan Allah.


Dengan demikian, ayat tersebut mengajarkan kepada kita bahwa sebenarnya lebih baik untuk mengakui kekuatan Allah dan kebenaran-Nya. Kita harus menghindari melakukan sesuatu yang mencerminkan kesombongan dan kecenderungan untuk menghalalkan tindakan yang melawan hukum Allah. Kita harus meyakini bahwa Allah adalah Tuhan kanan dan apa pun yang dilakukan Allah adalah benar.