Di dalam Surah Yunus ayat 48, Allah SWT menyiasati umat manusia tentang kebenaran. Allah menyatakan bahwa orang-orang yang benar tidak mengingkari berita yang sesuai dengan apa yang telah dijanjikan. Selain itu, mereka juga tidak berspekulasi tentang kapan ancaman itu akan tiba.
Umat manusia telah lama menerima berita dan ancaman tentang hari kiamat, namun sebagian besar orang masih tidak bersungguh-sungguh untuk meninggalkan kemungkaran dan mengejar kebenaran. Ketika bencana datang, manusia mengatakan, “Bilakah ancaman itu akan tiba, jika kamu orang yang benar?”
Ayat ini menjelaskan bahwa orang-orang yang benar adalah orang-orang yang membenarkan segala perintah Allah dan tidak meremehkan janji Allah. Bila mereka percaya akan berita-berita tentang hari kemudian, mereka tidak akan berspekulasi tentang kapan ancaman itu akan tiba. Mereka berharap agar ancaman itu tak pernah tiba sehingga mereka dapat benar-benar melaksanakan perintah Allah. Mereka juga akan menyegerakan diri untuk menghadapi ancaman itu jika tiba.
Hal ini menunjukkan bahwa orang-orang yang mendukung kebenaran akan menghadapi ancaman yang dijanjikan Allah, ketimbang bergantung pada spekulasi. Ini juga berarti bahwa perlu untuk menjaga agar diri kita tetap takut pada Allah dan hukumannya jika harus melakukan hal yang salah.
Lebih jauh lagi, makna ayat ini juga mengingatkan kita akan pentingnya berpikir dengan logis sebelum mengambil tindakan. Jika kita percaya berita tentang hari kemudian, maka kita telah dipersilakan oleh Allah untuk mempersiapkan diri dan menghadapi ancaman itu. Oleh karena itu, diperlukan kerja keras dan usaha sukarela untuk memperbaiki perilaku dan tingkah laku kita, serta mengembangkan kewaspadaan dalam menghadapi ancaman itu.
Ayat ini juga mengajarkan bahwa, sebagai orang beriman, kita tidak boleh berpikir bahwa hari kiamat akan tiba sekali dan untuk selamanya. Ini menunjukkan bahwa kiamat adalah sesuatu yang berulang-ulang sepanjang masa.
Kesimpulannya, Surah Yunus ayat 48 menegaskan bahwa orang-orang yang beriman tidak boleh berspekulasi tentang kapan ancaman itu akan tiba. Mereka perlu berusaha membenarkan perintah Allah dan berpikir dengan logis sebelum mengambil tindakan. Di samping itu, makna ayat ini juga mengingatkan kita tentang pentingnya takut kepada Allah dan menyebarkan kewaspadaan dengan melakukan segala yang baik dalam menghadapi ancaman itu.