Surah At-Taubah ayat 30 merupakan salah satu dari 114 ayat dalam al-Quran. Ayat ini menyebutkan bahwa orang Yahudi dan Nasrani menyebutkan bahwa "Uzair putra Allah" dan "Al-Masih putra Allah" dikatakan sebagai ucapaln yang keluar dari mulut mereka. Ayat ini juga menyinggung bahwa mereka meniru ucapan orang kafir yang telah terdahulu lagi dan akhirnya Allah melaknat mereka karena tabiat yang mereka lakukan.
Ayat tersebut menyebutkan bahwa orang Yahudi menyebut "Uzair" sebagai putra Allah. Penyebutan ini tidak tepat karena tidak ada nama "Uzair" dalam al-Quran, sedangkan kisah Uzair disebutkan dalam Kitab Suci Yahudi, Taurat, yaitu Alkitab. Mereka berpendapat bahwa Uzair adalah putra Allah yang menemani Ibu Musa saat melarikan diri dari Firaun. Namun, dalam al-Quran hanya disebutkan bahwa Ibu Musa melarikan diri sendiri dan tidak ada penyebutan Uzair.
Sementara itu, ucapan dan penyebutan orang-orang Nasrani yang menyebut Al-Masih sebagai putra Allah juga tidak betul. Dalam al-Quran hanya disebutkan bahwa Al-Masih adalah seorang nabi dan Rasul Allah. Namun, di Timur Tengah, Al-Masih dianggap sebagai putra Allah dan berbagai kepercayaan berkembang, termasuk ketika Al-Masih dikatakan sebagai Yesus putra Allah. Ini adalah aborsi dari syariat Islam yang menegaskan bahwa Al-Masih adalah hamba Allah dan bukan putra-Nya.
Secara keseluruhan, ayat tersebut memperingatkan kita agar tidak mengikuti penyebutan orang-orang kafir yang telah terdahulu. Mereka yang menyebut dan percaya bahwa Al-Masih atau Uzair adalah putra Allah, akan mendapatkan laknat dari Allah. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk menghargai dan tunduk pada hukum Allah serta tidak percaya pada penyebutan para penyembah berhala. Ini akan mencegah mereka dari kemungkinan melakukan perbuatan yang melanggar syariat Islam.
