Ayat 63 dari surah Al-Anfal berbicara tentang bagaimana Allah telah mempersatukan hati orang-orang yang beriman. Ayat ini menekankan bahwa kekuatan Allah tidak terbatas, dan bahwa Dia berada di atas segalanya. Ayat ini juga menunjukkan bahwa uang tidak dapat membeli rasa persatuan di antara orang-orang yang beriman.
Ayat ini ditujukan kepada mereka yang menjadi pemimpin perang pasukan muslim pada saat itu - para komandan pasukan Muslim. Kata-kata "orang-orang yang beriman" adalah orang-orang yang berada dalam pasukan itu. Berdasarkan ayat ini, Allah mengingatkan para pemimpin pasukan untuk bersatu kembali dan berjuang bersama dengan saling menyayangi, menghormati, dan mengasihi satu sama lain.
Allah ingin para pemimpin pasukan untuk menyatukan hati dan jiwa mereka demi kemenangan. Allah telah menempatkan mereka di bawah perintah-Nya bersama-sama; Allah mampu menyatukan hati mereka dengan mudah. Pernyataan dalam ayat ini menunjukkan bahwa Allah mampu melakukan apa pun, meskipun orang-orang biasa dapat menemui banyak kesulitan dalam menyatukan semangat.
Ayat ini juga menunjukkan kekuatan energi suci yang bersumber pada Allah. Allah mampu melakukan apa pun. Kata-kata "stone nahdul qulubuhum" dalam ayat ini bermakna bahwa Allah mampu menyadarkan hati mereka dan menyatukan mereka diantara satu sama lain. Oleh karena itu, kekuatan Allah hebat dan tidak ada yang dapat menghalangi keputusan Allah.
Ayat ini juga mengingatkan bahwa Allah Mahaperkasa dan Mahabijaksana, yang berarti bahwa Dia mahakuasa dan cerdas. Ini menjelaskan bagaimana Allah memiliki kendali terhadap semua unsur-unsur kehidupan. Dialah yang bertanggung jawab atas segala keputusan dan alur yang dalam. Dengan demikian, pembaca diingatkan untuk berdoa dan berpikir dengan hati-hati, selama mengingat kekuatan Allah.
Ayat 63 dari Surah Al-Anfal adalah ayat yang sangat indah yang mengajarkan tentang kekuatan Allah dan rasa persaudaraan. Ayat ini menekankan bahwa uang tidak dapat membeli rasa persatuan di antara orang-orang beriman dan bahwa Allah adalah satu-satunya yang bertanggung jawab atas segala keputusan yang diharapkan. Ayat ini ingin memberikan kesadaran kepada orang-orang yang beriman bahwa perbedaan opini atau pandangan tidak perlu menghalangi mereka untuk bersatu. Ini adalah penggalan Islam yang sangat penting.
