Ayat 34 di dalam Surah Al-Anfal menceritakan tentang orang yang menghalangi orang lain untuk mendatangi Masjidilharam. Ayat ini dimaksudkan untuk memberi tahu bahwa orang-orang yang tidak berhak menguasai Masjidilharam adalah orang-orang yang tidak bertakwa. Allah menegaskan bahwa orang-orang yang benar-benar berhak menguasai Masjidilharam adalah orang-orang yang bertakwa.
Ayat ini juga mengaitkan pemahaman tentang kekekalan janji Allah dalam membalas orang yang melakukan perbuatan yang jahat. Namun, dalam kasus ini, Ayat ini juga menegaskan bahwa Allah tidak menghukum mereka dengan cepat. Sebagai gantinya, Allah memberi mereka waktu untuk menyerah, berubah, dan menjadi orang-orang yang bertakwa.
Ayat di Surah Al-Anfal juga berkaitan dengan implementasi hukum di masa lalu. Orang-orang yang melanggar hukum dalam zaman perjanjian lama selalu diberikan kesempatan untuk meminta ampun dan menjadi orang yang bertakwa. Di zaman modern, Ayat ini menekankan betapa pentingnya bahwa kita harus memberikan kesempatan kepada orang yang melanggar hukum untuk berubah dan membuat perbaikan.
Ayat ini juga menjelaskan tentang pentingnya menghormati, menghormati dan menghargai orang yang berhak menguasai Masjidilharam. Orang-orang yang berhak menguasai MasjidilHaram adalah orang-orang yang bertakwa. Dengan demikian, dari ayat ini kita dapat menyimpulkan bahwa hukuman tidak akan diberikan terhadap orang-orang yang berkenan menguasai MasjidilHaram jika mereka adalah orang-orang yang bertakwa.
Ayat ini juga merupakan peringatan bagi kita untuk tidak menghalangi orang lain untuk mengunjungi MasjidilHaram dan mengetahui agama Allah. Ini lah yang diinginkan Allah agar kita saling menghormati dan menghargai satu sama lain serta saling bahu-membahu untuk menyebarkan agama Allah ke seluruh dunia.
Secara keseluruhan, Surah Al-Anfal ayat 34 berisi banyak makna yang dapat kita petik dari ayatnya. Berdasarkan ayat tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa Allah tidak akan segera menghukum orang yang melanggar hukum Allah karena mereka masih memiliki peluang untuk bertaubat dan menjadi orang yang bertakwa. Selain itu, ayat ini juga penting untuk mengingatkan kita bahwa orang yang berhak menguasai MasjidilHaram adalah orang-orang yang bertakwa dan agar kita tidak melakukan hal-hal yang menghalangi orang lain untuk belajar tentang agama Allah.
