Surah Al-A’raf, ayat 72, menceritakan tentang kisah nabi Hud. Dalam ayat ini dinyatakan bahwa Allah telah menyelamatkan nabi Hud dan pengikutnya dengan Rahmat-Nya, sementara “Mereka yang mendustakan ayat-ayat Kami” telah dihancurkan sampai tak bersisa.
Nabi Hud (saat itu disebut di dalam Al Quran sebagai ʿĀd) adalah seorang nabi yang dikirimkan Allah untuk kaum ʿĀd, yang mencapai kecairan di dataran tinggi yang dikenal sekarang ini sebagai Hadhramaut di Yaman. Mereka diminta untuk menyerahkan diri kepada Allah tetapi mereka menolaknya. Akhirnya, mereka dilanda oleh bencana alam, yaitu banjir, dan dikutuk. Nabi Hud akhirnya bisa selamat dan pengikutnya juga diselamatkan.
Namun, semua orang yang menolak tauhid (keyakinan yang menyatakan bahwa Allah adalah Tuhan Tunggal dan Satu-Satunya yang perlu diibadahi oleh semua makhluk) dan mendustakan ayat-ayat Allah, tidak akan diselamatkan. Allah Kebesaran melawan mereka dengan kekuatan-Nya dan mereka akhirnya dibinasakan sampai ke akar-akarnya.
Ayat ini menegaskan bahwa saat kalian mengingkari dan mendustakan ayat-ayat Allah, jangan mengharapkan iman akan menyelamatkan Anda. Allah adalah Maha Pengampun, tetapi Dia juga seorang Penguasa yang dapat melaksanakan hukuman kepada orang yang berdosa. Itu adalah sebuah peringatan bagi kita semua agar tidak melakukan dosa dan menghormati ajaran-Nya.
Tidak diragukan lagi bahwa Allah akan selalu menyelamatkan orang yang beriman; mereka akan diberi rahmat-Nya. Allah sendiri telah memberikan jaminan bahwa Dia memiliki kasih sayang yang luas untuk hamba-hamba-Nya yang taat. Jadi, penting untuk setiap orang memenuhi perintah Allah dengan undang-undang yang merupakan landasan ketika berada di dunia. Kebaikan menjadi anugerah yang Allah berikan kepada orang yang beriman.
Inti dari ayat ini adalah bahwa Allah menegaskan bahwa ketulusan beriman dan keteladanan pantang menyerah akan mendapat pahala dan kasih sayang dari Dia. Sedangkan orang yang melakukan dosa dan berbuat dosanya akan mendapat kehancuran di dunia dan akhirat. Nilai-nilai pelayanan, hormat dan kepatuhan kepada Allah sangat penting dalam hidup kita, untuk membangun kehidupan yang bahagia dan menghindari gangguan.
Ada juga pesan yang dapat diambil dari ayat ini, bahwa kita harus bersama-sama berkiprah untuk mendukung Tuhan yang Maha Pengampun dan Maha Kuasa. Kita harus menyadari bahwa hanya dengan berpegang kepada nilai-nilai etika dan tauhid Tuhan, kita dapat mencapai suatu kehidupan spiritual yang bahagia bagi kita semua. Jika kita melakukan itu, kita bisa mengharapkan Allah untuk menyelamatkan kita dan menggenapi janji-Nya.
Dengan demikian, kita dapat menarik kesimpulan dari ayat Al-A'raf ayat 72 bahwa ketulusan iman dan keteguhan berpegang pada nilai-nilai moral dan kepatuhan Tuhan akan mendapatkan pahala di dunia dan akhirat. Sedangkan orang yang mendustakan ayat Allah akan ditimpa hukuman dan akan dihancurkan sampai ke akar-akarnya.
