Surah Al-A’raf Ayat 73 menceritakan tentang bagaimana Nabi Saleh datang memperingatkan kaumnya, yang disebut Kau Samud, untuk berserah diri dan taat kepada Allah. Kedatangannya, dihormati dengan datangnya unta betina sebagai tanda kekuatan Allah, untuk mengingatkan mereka mereka harus mematuhi perintah Allah.
Pertama, Allah mengirimkan unta betina yang disebut Al-Qadar sebagai tanda bagi kaum Samud dari kekuatan Allah. Meskipun ia adalah unta biasa, namun Nabi Saleh menyampaikan bahwa sebenarnya unta tersebut merupakan tanda kuat dari Tuhan mereka. Nabi Saleh memperingatkan bahwa tidak ada kekuatan yang lain selain Allah, dan bahwa mereka harus menyembah Allah saja. Unta tersebut memiliki simbolisme bahwa sebagai kekuatan yang dari Allah dapat memberikan kebaikan untuk mereka.
Selain itu, Nabi Saleh juga mengingatkan kaumnya agar tenang dengan melihat unta betina dan menjaganya. Nabi Saleh memberikan peringatan bahwa bila sampai mereka melukai unta tersebut, mereka akan mendapat akibat buruk dari Allah yang dapat membawa siksaan pedih bagi mereka. Penegasan ini digunakan untuk menunjukkan bahwa eksistensi Allah hendaknya dilindungi dan dihormati.
Kedatangan unta tersebut pada saat yang tepat - di saat kaum Samud menyangkal bahwa Allah adalah penguasa absolut di dunia mereka. Kebenaran ini sangat jelas, oleh karena itu, kaum Samud dipaksa untuk menerimanya. Lewat berbagai tanda yang dikirim oleh Allah, para penduduk Samud diminta untuk mengakui bahwa Allah adalah satu-satunya penguasa. Dengan demikian, maka perintah Allah harus dipatuhi dan dihormati.
Tujuan Surah Al-A’raf Ayat 73 adalah untuk mengingatkan umat manusia bahwa Allah adalah Tuhan semesta alam dan bahwa semua yang ada hanyalah karena kekuatan-Nya. Oleh karena itu, adalah wajar dan tepat bila manusia menyembah Allah, tidak ada yang lain yang layak untuk disembah karena Allahlah yang merahmati hamba-Nya. Kepada manusia juga disampaikan pesan agar menghormati segala sesuatu yang berasal dari Allah, sebab bila sampai ada kemungkaran dilakukan, maka akan datang akibat rugi yang besar. Dengan demikian, sudah saatnya manusia mau mengakui eksistensi Allah dan hidup sesuai dengan perintah-Nya.