Surah Al-A’raf ayat 66 bercerita tentang bagaimana orang-orang kafir dari kaumnya menyalahkan Nabi Musa AS. Mereka mengatakan bahwa mereka merasa bahwa Nabi Musa AS kurang waras dan menganggap bahwa dia adalah orang yang berdusta. Ayat ini terkandung dalam surah Al-A'raf, surah yang membicarakan tentang peristiwa-peristiwa yang dialami oleh Musa AS dan kaumnya.
Surah Al-A'raf sendiri diturunkan sebagai bagian dari Kitab Suci Al-Qur'an untuk mengingatkan orang-orang yang telah lupa tentang tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Dia mengabarkan tentang Kesombongan dari orang-orang kafir yang tidak percaya akan kebenaran. Dalam ayat ini kafir dari kaumnya bermaksud musuh yang menolak Musa, orang Yahudi yang merasa bahwa Musa tidak seperti dia dan tidak memiliki keterampilan yang cukup.
Ayat 66 dari Surah Al-A'raf bercerita tentang kata-kata pemuka-pemuka kaum yang kafir kepada Musa. Mereka meremehkan Musa dan menyalahkan dia hanya karena mereka tidak percaya akan kemampuan Musa. Mereka mengingkari Musa karena tidak bisa mengukur kemampuan spiritual yang dimilikinya. Mereka juga menganggap bahwa Musa tidak bisa diberi kepercayaan, beranggapan bahwa dia benar-benar kurang waras dan bahkan menyangka bahwa dia adalah seorang pendusta.
Di ayat lain, Surah Al-A'raf juga membicarakan bahwa Allah SWT melindungi Musa AS dan memberinya kekuatan untuk menyampaikan kebenaran tanpa takut kepada orang Yahudi yang keras kepala. Ini menggambarkan bahwa orang Yahudi tersebut tidak bisa menghalangi Musa AS dari menyampaikan kebenaran.
Dari uraian ayat 66 dari surat Al-A'raf, kita bisa menyimpulkan bahwa pemuka-pemuka orang-orang kafir dari kaumnya menganggap bahwa Musa benar-benar kurang waras dan bahkan menganggap bahwa dia seorang pendusta. Dengan demikian, Allah SWT memberi contoh nyata kepada umat manusia bahwa orang-orang yang tidak percaya kepada kebenaran hanyalah orang-orang yang akan ditinggalkan bahkan dihukum oleh Allah SWT.