Surah Al-A’raf Ayat 46 menerangkan tentang suatu kenyataan mengenai lokasi di surga yang dikenal sebagai A’raf. Ayat ini menggambarkan bahwa di antara penghuni surga dan neraka, ada tabir. Tabir ini melindungi mereka dari pandangan mata orang lain. Namun, di atas tabir, terdapat orang-orang yang saling mengenal antara satu sama lain. Di atas pintu surga, dikenal sebagai A'raf, orang-orang ini bersalaman dan saling menyapa sesama penghuni surga yang belum dapat masuk. Mereka bersalaman dan saling mengucapkan salam sejahtera satu sama lain.
Para penasihat agama menjelaskan bahwa hal ini berarti bahwa di antara para penghuni surga ada yang sudah memasuki surga. Mereka yang sudah ada di dalamnya adalah orang-orang yang dahulu jauh lebih mulia daripada mereka yang baru masuk. Kata-kata “Salamun ‘alaikum” atau 'selamat datang' yang mereka ucapkan adalah bukti akan kebaikan mereka yang sudah memeenteri kepada orang-orang yang baru masuk.
Ada juga yang berpendapat bahwa yang dimaksudkan dengan A'raf ini adalah surga yang lain. Mereka menyebutnya sebagai surga di atas surga atau disebut juga sebagai Auliyai. Ini adalah surga yang dimiliki oleh orang-orang yang benar-benar berada di dekat Allah. Mereka yang telah memasuki surga ini adalah orang-orang yang dekat dengan Allah karena mereka berapa beribadah dan sentiasa berdekatan dengan Allah. Oleh sebab itulah, mereka telah dipuji dengan mengucapkan kata-kata “Salamun 'alaikum”.
Ayat ini juga berfungsi sebagai pengingat buat kita semua untuk senantiasa ingat tentang hari akhir, ketika mereka yang telah beribadah akan naik melalui A'raf. Dengan kata lain, ayat ini mengingatkan kita akan perlunya menyembah Allah dengan sebaik-baiknya agar kita dapat berada di dalam surga ini. Ini juga untuk mengingatkan kita bahwa agar kita dapat reside di surga, maka kita mesti berupaya benar-benar untuk memudahkan kita untuk berada di dekat Allah. Dengan melakukan hal inilah, kita akan diberi pahala di sisi Allah.
Secara keseluruhan, surah Al-A’raf ayat 46 mengajak kita untuk merenungi kedudukan dan masa depan kita di akhirat. Ayat ini juga mengingatkan kita untuk senantiasa bersikap baik dan berpegang teguh pada perintah Allah sehingga kita dapat mewujudkan tujuan kita untuk masuk ke dalam surga A'raf. Dia harap hamba-Nya yang terbaik akan termasuk ke dalam surga ini dan melekat dengan firman-Nya selamanya.
Ketika membaca ayat ini, kita disarankan untuk merenungi dan memberikan isyarat bahwa dengan takdir yang sudah diatur oleh Allah di akhirat, kita tidak boleh mengabaikan ibadah kita. Kita mesti meyakini bahwa ibadah kita bukan hanya untuk memperoleh harta dunia, namun lebih dari itu, ia adalah cara untuk mendapatkan syurga dan kedampingan Allah.