Ayat 17 dari Surah Al-A'raf merangkum salah satu pokok percakapan antara Allah SWT dan Nabi Musa AS. Ayat ini mengisyaratkan akan kehadiran Tuhan di manapun dan kapanpun. Ini menunjukkan bahwa Allah sangat dekat dengan seluruh ciptaannya, dan bahwa Dia dapat membuat pengadilan di mana pun di dunia ini.
Ayat ini juga sebagai peringatan akan adanya pembalasan di akhirat atas kebodohan dan kelalaian umat manusia. Ayat ini juga mengisyaratkan akan hadirnya hari terakhir di mana semua orang akan dihitung dan diperhitungkan dilakukan untuk menghadap saksi terhadap pengadilan Allah SWT.
Ayat ini juga menyampaikan pesan penting tentang higga keimanan seseorang akan diuji. Allah mengabarkan bahwa ketika Dia datang dari semua arah, kebanyakan mereka mungkin tidak bersyukur kepada-Nya. Allah SWT tidak akan menerima segala bentuk pengingkaran kepada-Nya.
Ayat ini juga disebut sebagai satu contoh keadilan yang dilakukan oleh Allah SWT. Siapa pun yang menerima nilai yang tidak adil harus dibayar balik di ujungnya. Di masa lalu, umat manusia sering mengecewakan Tuhan dengan kelalaian, yang akan menyebabkan penderitaan di dunia dan akhirat. Dengan demikian, ayat ini juga mengingatkan kita untuk selalu berfokus pada taqwa dan bersyukur atas apa yang Allah telah berikan dan mengajarkan kita untuk jangan sampai berbuat salah di masa depan.
Kesimpulannya, ayat 17 dari sura Al-A'raf memberikan contoh pembalasan yang akan diberikan oleh Allah SWT terhadap orang-orang yang bertentangan dengan hukum-hukum Tuhan. Ini menekankan pentingnya berbuat baik sebagai salah satu cara untuk menghormati Tuhan. Dengan berta’at kepada Allah, kita akan menerima nikmat-Nya, termasuk pengampunan dan berkah luar biasa seumur hidup.