Surah Al-A’raf ayat 16 mengisahkan interaksi antara Tuhan dan Iblis. Dalam ayat 16, Iblis memberikan jawaban yang merupakan jawaban dari perintah Tuhan dalam ayat sebelumnya, yakni ayat 15, yaitu Tuhan berfirman, "Pergi dari sini dengan segera, karena kamu adalah orang yang dimurkai.” Iblis menjawab, “Karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus."
Kasus Ayat 16- Surah Al-A’raf menyoroti kisah interaksi antara Tuhan dan Iblis. Iblis adalah malaikat yang pernah ada di langit dan merupakan penduduk Sabbath. Dia pernah menolak untuk melakukan prosternasi terhadap Adam (pa), sehingga dia kemudian memohon diri untuk dipulangkan. Tuhan mengabulkan permintaannya dan menyuruhnya pergi dari sana. Rapat ini menjadi permulaan bagi Iblis untuk melakukan perlawanan dengan cara berbuat maksiat kepada Tuhan. Dia dengan sengaja ingin menyimpang dari petunjuk Tuhan dan membuat fitnah melawan Tuhan.
Dalam ayat 15, saat Tuhan menyuruh Iblis pergi, Iblis menjawab dengan yakin, “Karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus,". Jawaban Iblis ini mengindikasikan bahwa ia menyadari bahwa ia telah salah dan bahwa sikapnya yang menyimpang dari jalan Tuhan adalah akibat dari nasehat Jahat Tuhan. Dengan demikian, Iblis bersumpah bahwa ia akan terus melawan Tuhan dan akan terus menghalangi jalan yang lurus.
Sumpah Iblis adalah bentuknya perlawanan sesungguhnya terhadap Tuhan, dan saat ini sumpah Iblis masih menjadi kenyataan. Setiap manusia dipaksa untuk melawan Tuhan dan berbuat yang terbaik. Di sisi lain, Iblis masih menghalangi jalan yang benar dengan mengganggu orang dari jalan benar dengan menawarkan cinta duniawi dan lainnya. Bagaimanapun kita mencoba untuk melakukan apa yang Tuhan inginkan, Iblis selalu berjuang untuk menghalangi kita di setiap langkah.
Namun, Al-Quran selalu memberikan para pembacanya harapan yang baik. Meskipun Iblis masih menghalangi kita dalam perjalanan kita menuju kebenaran, malaikat ada untuk memberikan dorongan yang positif. Allah juga mengirim para malaikat kepada orang-orang yang beriman, dan dengan beriman kepada Tuhan kita bisa melewati titik sesulit apapun yang dibentuk oleh Iblis. Jika kita melakukannya, maka kita dapat melihat bahwa jalan benar akan selalu lebih mudah daripada jalur yang telah ditentukan oleh Iblis.
Jadi, Surah Al-A’raf Ayat 16 menyoroti interaksi antara Tuhan dan Iblis ketika Tuhan memerintahkan Iblis untuk pergi. Dengan berani, Iblis membuat sumpah bahwa ia akan selalu menghalangi mereka dari jalan benar. Meskipun Iblis masih menjadi ancaman bagi kita, kita tidak boleh mengabaikan harapan yang diberikan oleh Al-Quran. Kita harus bersyukur bahwa kita memiliki malaikat sebagai penyemangat yang mengajarkan kita untuk tetap fokus pada jalan yang benar dan tidak fokus pada hal-hal yang ditawarkan oleh Iblis.