Surah Al-A'raf ayat 155 merupakan nasehat penting yang diutarakan oleh nabi Musa ketika ia dipimpin untuk memilih tujuh puluh orang dari kaumnya di waktu yang telah ditentukan oleh Allah. Waktu itu, mereka ditimpa gempa bumi, tetapi Musa melihatnya bukan sebagai ancaman, tetapi sebagai cobaan Allah untuk menguji mereka. Dia memohon pengampunan untuk orang-orang yang kurang beruntung di antara mereka, mengingatkan bahwa cobaan hanya datang dari Tuhan dan bahwa Dia adalah pemimpin mereka yang akan memberi petunjuk kepada siapa yang ia sukai. Musa juga memohon agar Allah berikan mereka rahmat dan ampun.
Ayat Surah Al-A'raf Ayat 155 mengajarkan kita pentingnya bersikap sabar ketika ditimpa kesulitan. Ini penting karena kita tidak harus menganggap setiap kesulitan adalah ancaman bagi kehidupan kita. Ini juga mengingatkan kita bahwa setiap cobaan yang kita hadapi adalah buatan Allah yang disebarkan untuk menguji kesabaran kita.
Selain itu, ayat ini juga mengajarkan kita menghargai pemimpin kita yang telah melalui cobaan ujian sebelum kita. Nabi Musa menunjukkan betapa ia memiliki rasa hormat yang besar terhadap Allah sebagai pemimpinnya ketika ia memohon pengampunan untuk orang di sekitarnya yang mengalami kesengsaraan.
Ayat ini juga mengajarkan kita bahwa kita tidak boleh menyalahkan diri sendiri atau orang lain ketika berhadapan dengan masalah atau kesulitan. Kita harus meyakini bahwa setiap peristiwa adalah ujian yang telah ditetapkan oleh Allah untuk menguji seberapa dekat kita mendekatinya. Jadi, kita harus tetap berada di jalan yang benar dan mohon ampun kepada Tuhan.
Selain itu, ayat ini juga mengingatkan kita akan pentingnya mengucapkan doa dan ber usaha memperbaiki kehidupan kita sendiri untuk bisa menerima ampun dan rahmat Tuhan. Kita harus yakin bahwa Allah adalah pemimpin terbaik dan dialah satu-satunya sumber pengampunan dan rahmat. Oleh karena itu, kita harus mohon ampun dan rahmat Tuhan agar Allah akan berikan kita kehidupan yang lebih baik.
Kesimpulannya, Surah Al-A’raf ayat 155 mengajarkan tentang pentingnya bersikap sabar ketika menghadapi kesulitan, menghargai dan menghormati pemimpin kita, menyalahkan siapa saja, mengucapkan doa, berusaha memperbaiki kehidupan kita sendiri, dan berharap mendapatkan ampun dan rahmat dari Allah. Ini merupakan wacana yang patut kita contohi dan kita jadikan sebagai pegangan hidup kita sehari-hari.