Surah Al-A'raf ayat 142 merupakan bagian dari firman Allah SWT dalam Al Quran, yang diwahyukan kepada Nabi Musa AS untuk menjadi petunjuk umat manusia. Dalam ayat ini, Allah SWT menjanjikan kepada Nabi Musa AS bahwa ia akan diberikan waktu selama empat puluh malam dengan menambahkan sepuluh malam lagi kepada tiga puluh malam yang telah dijanjikan sebelumnya. Selain itu, Allah SWT juga menyuruh Nabi Musa AS untuk meminta izin dari saudaranya, Harun AS, untuk memimpin kaumnya dan memberi peringatan agar mereka tidak melakukan hal-hal yang merusak.
Permintaan dari Allah SWT kepada Nabi Musa AS muncul untuk mengungkapkan beberapa hikmah agar dapat dipahami oleh umat manusia. Oleh karena itu, kita harus memahami beberapa opsi yang diwakili dalam ayat ini untuk memberi petunjuk.
Pertama, Allah telah memberikan waktu yang spesifik kepada Nabi Musa AS, yaitu empat puluh malam. Dengan memberikan waktu ini, Allah SWT ingin menunjukkan bahwa setiap perencanaan yang dibuat oleh manusia harus dipersiapkan dengan aturan yang tepat agar dapat memahami situasi secara keseluruhan dan memahami tujuan yang hendak dicapai. Oleh karena itu, Allah SWT telah memberikan waktu yang tepat bagi Nabi Musa AS untuk mengamalkan nilai-nilai kebenaran.
Yang kedua, Allah SWT telah memerintahkan Nabi Musa AS untuk meminta Harun AS untuk memimpin bani Israil dan memberikan peringatan untuk tidak mengikuti jalan orang-orang yang merusak. Peringatan ini diberikan oleh Allah SWT untuk menunjukkan bahwa setiap pemimpin harus memikul tanggung jawab atas tindakan dan pengaruhnya terhadap umatnya. Dengan demikian, pemimpin akan dapat mengarahkan penduduknya ke jalan yang benar dan menjauh dari sifat-sifat yang tidak disukai oleh Allah SWT.
Dalam ayat ini, Allah SWT juga mengajarkan bahwa tiap orang harus berusaha berbuat sebagus mungkin. Melalui prinsip ini, setiap individu harus telah berusaha untuk mengembangkan diri sesuai dengan ajaran Allah SWT agar ia mampu menduduki lokasi kepemimpinan yang lebih tinggi.
Secara keseluruhan, ayat ini menekankan pentingnya berusaha mengamalkan ajaran Allah SWT dengan mematuhi perintah-Nya dan memberikan peringatan untuk menjauhi segala yang bertentangan dengannya. Upaya ini dimaksudkan untuk menciptakan perubahan positif bagi individu maupun structural bagi masyarakat. Di samping itu, ayat ini juga menggarisbawahi hakikat bahwa setiap perencanaan dapat dicapai tanpa meninggalkan nilai-nilai yang benar dan disiplin yang ketat.