Surah Al-A'raf Ayat 140 - QuranWeb

terms: Surah Al-A’raf ayat ke-140 merupakan sebuah ayat yang berkisar tentang Nabi Musa yang sedang berbicara kepada kaum Bani Israil, atau yang le...

Surah Al-A'raf Ayat 140

Surah Al-A’raf ayat ke-140 merupakan sebuah ayat yang berkisar tentang Nabi Musa yang sedang berbicara kepada kaum Bani Israil, atau yang lebih dikenal sebagai bani Israil. Ayat tersebut menceritakan bagaimana Nabi Musa mengingatkan Bani Israil tentang Allah swt dan tentang betapa Allah telah memberi mereka nikmat yang lebih besar daripada yang diberikan kepada umat manusia lainnya. Dalam ayat tersebut, Nabi Musa bertanya kepada Bani Israil, “Apakah aku harus mencari tuhan untukmu selain Allah swt yang telah melebihkan kamu dari segala umat?”


Ayat ini sangat relevan hari ini karena perhatian saat ini lebih difokuskan pada pengabdian kepada berbagai hal-hal duniawi, seperti kekayaan, kekuasaan, dan kemewahan yang hanyalah sementara. Pada saat yang sama, kita buta terhadap nikmat berlimpah yang telah Allah berikan. Ini adalah penyebab utama kenapa banyak dari kita yang lupa dan lalai akan hakikat bahwa Allah swt adalah satu-satunya tuhan yang patut dibanggakan dan disembah. Ayat ini mengingatkan kita untuk merenungi di mana sebenarnya tujuan hidup kita adalah mencari ridho Allah swt dan untuk mengabdi kepada-Nya saja.


Ayat ini juga mengandung makna bahwa bagi orang-orang yang mencari nikmat dan ridho dari tuhan yang lain dari Allah, mencari-Nya sia-sia. Orang yang melakukan hal tersebut akan lebih banyak mengalami penganiayaan dan penderitaan. Tuhan yang difikhirkan adalah tuhan yang memiliki alasan dan hukum yang berbeda dari Allah swt, namun tidak akan mampu memberi keuntungan dan manfaat pada hamba-Nya. Oleh karena itu, Bani Israil harus lebih fokus dalam mencari dan mengasihi Allah swt karena Dia adalah satu-satunya tuhan yang dapat memberikan rahmat atas kebajikan dan ketulusan mereka - hal yang tidak dapat dilakukan oleh tuhan lain.


Ayat ini juga memberi kita makna bahwa mencintai dan menyembah Allah swt adalah hal yang patut dilakukan. Kita sebagai hambanya tidak boleh lupa akan hakikat bahwa Allah swt adalah satu-satunya tuhan yang disucikan dari dosa dan salah. Kita harus melakukan pengabdian yang kuat, lebut dan tulus kepada-Nya agar bisa sampai kepada derajat khusnul khotimah di akhirat nanti. Untuk itu, kita perlu merenung dan mengingat ayat ini dan mengambil hikmah dari pesan-Nya.


Ayat ini sebenarnya adalah pengingat dari Allah untuk membuat kita bertanya dan merenungi siapa pun yang kita percayai dan menyembahnya. Hal ini juga dapat mengingatkan kita tentang perintah Allah untuk tidak menyembah selain-Nya. Selain itu, ayat ini juga telah menggarisbawahi betapa Allah swt telah lebih melimpahkan nikmat dan rahmat-Nya kepada Bani Israil. Oleh karena itu, diharapkan agar kita bisa mengambil hikmah dari ayat ini dan mengingatkan kita semua untuk tetap tinggal dekat dengan Allah swt. Dan jangan lupa bersyukur untuk nikmat yang sudah Allah berikan, yaitu kemuliaan, ketenangan, kesejahteraan, dan kebanyakan rezki.