Ayat 130 dari Surah Al-A’raf merupakan salah satu ayat dalam Al-Qur’an yang berbicara tentang hukuman yang diterima oleh Fir’aun dan kaumnya. Ayat ini menegaskan bahwa Allah SWT menghukum Fir’aun dan kaumnya yang dipimpinnya dengan mendatangkan musim kemarau bertahun-tahun dan kekurangan buah-buahan untuk membuat mereka belajar.
Allah SWT dalam al-Qur'an telah menginformasikan tentang situasi keras yang diterima oleh Fir’aun dan kaumnya ketika mereka menghina Nabi Musa AS. Nabi Musa AS adalah seorang nabi yang besar dan berani yang dikirim oleh Allah untuk memberi eman kepada Fir’aun dan kaumnya. Namun, Fir'aun dan kaumnya tidak mau merespon dan mendengarkan Nabi Musa, dan bahkan membuatnya tertindas.
Oleh karena itu, Allah SWT berfirman dalam ayat ini bahwa untuk mengajarkan tentang pendiriannya sendiri, Allah memutuskan untuk menghukum Fir'aun dan kaumnya dengan datangnya musim kemarau bertahun-tahun dan kekurangan buah-buahan. Dengan begitu, Fir'aun dan kaumnya akan belajar dan mengambil pelajaran dari ujian yang diterimanya.
Allah SWT telah mengisyaratkan di dalam ayat ini bahwa Dia adil dan teliti ketika menghukum. Dia tidak membalas dendam dengan membalas dendam. Dia menghukum Fir'aun dan kaumnya dengan musim kemarau dan kekurangan buah-buahan bukan untuk memburukkan namanya, melainkan untuk memberi pelajaran tentang kedurhakaan mereka kepada-Nya.
Ayat tersebut juga menjelaskan bahwa konsekuensi yang dihadapi oleh Fir'aun dan kaumnya adalah merupakan akibat dari tindakan mereka sendiri. Oleh karena itu, setiap orang harus belajar dan mengambil pelajaran dari kasus ini. Jika seseorang mengabaikan keadilan dan melakukan tindakan yang salah, maka akan ada konsekuensi yang akan diterimanya.
Kemudian, ayat tersebut juga mengingatkan kita bahwa Allah SWT sangat berkekuatan dan Maha Kaya. Dia dapat memberi kita anugerah yang dimaksudkan untuk membalikkan ujian menjadi kenikmatan bila Dia menginginkannya. Oleh karena itu, Allah SWT juga memerintahkan umat-Nya untuk selalu bersyukur dan menjalankan perintah-Nya agar Allah SWT tidak menghukum kita dengan musim kemarau dan kekurangan buah-buahan.
Namun demikian, jika Allah SWT menghukum manusia dengan musim kemarau atau kekurangan buah-buahan, hal itu merupakan bagian dari rencana besar-Nya. Bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa, Allah SWT memberikan kesempatan untuk beribadah dan mempersiapkan diri untuk mengajukan pengampunan dari Allah SWT.
Kesimpulannya, ayat 130 dari Surah Al-A’raf adalah sebuah pelajaran penting bagi kita semua tentang keadilan. Ayat tersebut mengingatkan kita akan pentingnya menghormati dan mematuhi aturan Allah SWT. Di samping itu, ayat itu juga menunjukkan bahwa hukuman yang diterima oleh Fir’aun dan kaumnya adalah akibat dari perbuatan mereka sendiri dan merupakan pelajaran penting ntuk setiap orang. Ayat ini juga mengingatkan kita untuk selalu bersyukur dan menyadari kekuatan dan kemampuan Allah SWT.