Surah Al-A'raf Ayat 129 berkaitan dengan Rasul Musa yang diutus oleh Allah SWT untuk membantu sebuah kaum dari serangan tentara Fir‘aun. Kaum tersebut telah menjadi sasaran penindasan para tentara Fir‘aun. Kaum tersebut pun datang kepada Musa seraya mengatakan, "Kami telah ditindas (oleh Fir‘aun) sebelum engkau datang kepada kami dan setelah engkau datang".
Musa menjawab dan menyerukan doa kepada Tuhannya agar membinasakan musuh mereka dan menjadikan mereka khalifah di bumi. Musa berharap bahwa Allah SWT akan melihat bagaimana perilaku mereka jikalau diberikan kekuasaan ini.
Surah Al-A'raf Ayat 129 mengandung pelajaran luas mengenai kerendahan hati dan kejujuran. Musa merupakan contoh pribadi baik yang menunjukkan kebaikan nurani yang sesungguhnya. Meskipun kaum tersebut memberitahu Musa bahwa mereka telah ditindas sebelum dan sesudah dia datang, Musa tidak menghakimi atau mengatakan sepatah kata pun. Musa bahkan memberikan mereka doa dan pelajaran tentang bagaimana bersikap jika mereka akan diberikan kekuasaan.
Dari pelajaran ini, kita bisa belajar bahwa ketika kita ingin menghibur seseorang yang sedang menderita atau menderita, kita harus melakukannya dengan penuh rasa simpati dan kasih sayang. Kita harus menjadi pendengar yang baik tanpa ada penghakiman. Kita harus berusaha tidak menghakimi seseorang dari pandangannya sendiri dan bersikap positif.
Kita harus juga berusaha untuk memberikan nasihat atau nasihat yang dapat diterima dengan baik oleh orang dimaksud. Nasihat tidak boleh bersifat menghakimi; ia harus memberikan ilmu tentang isu yang menjadi perhatian mereka. Dengan cara inilah kita dapat menyembuhkan luka dalam hati orang tersebut.
Kita juga harus belajar menghargai harapan dan cita-cita orang yang kita ajak untuk berbicara dan mendengarkan pendapat mereka sehingga memberikan mereka kepercayaan dan kekuatan untuk terus melanjutkan usaha melawan penindasan. Dengan begitu, kita tidak hanya membantu mereka, tetapi juga membantu diri kita sendiri.
Berbicara tentang penindasan, salah satu cara terbaik untuk bertarung melawan penindasan adalah dengan menunjukkan sikap toleransi, kesabaran, dan penerimaan. Kita harus melawan prasangka buruk yang ada dalam pikiran kita dan berusaha untuk mendengarkan pandangan orang lain dalam suasana sekedar diskusi. Dengan begitu, kita dapat menolak melakukan kekerasan atau tindakan yang tidak pantas lagi.
Tentu saja, cara berpikir dan pandangan kita terhadap penindasan tetap harus berfokus pada tujuan akhir yang diinginkan, yaitu kesejahteraan dan keadilan. Perjuangan melawan penindasan juga harus terus dipertahankan dengan menggunakan metode yang benar dan bermoral.