Surah Al-A’raf Ayat 128 tentang kepercayaan dan ketabahan. Musa bersabda kepada kaumnya untuk berdoa kepada Allah dan menjadi sabar dalam menghadapi segala kesulitan. Ayat ini juga mengingatkan bahwa bumi adalah milik Allah dan Dia menentukan siapa pun yang bisa menerima pewarisan dari-Nya. Ujungnya akan menjadi baik bagi mereka yang bertakwa.
Kebanyakan orang berpikir bahwa ketika mereka dihadapkan pada persoalan-persoalan, mereka harus berjuang dengan segala cara sendiri untuk menyelesaikan masalah dan mencapai tujuan mereka. Tapi surah Al-A'raf Ayat 128 mengingatkan kepada kita untuk menarik sumber dari Allah. Kita harus percaya bahwa Allah pasti akan menolong kita menyelesaikan masalah kita jika kita mohon kepada-Nya dengan tulus.
Selain itu, ayat ini juga beranjak memasukkan pengertian tentang kebijaksanaan. Ketika kita harus menghadapi masalah, maka pada saat seperti itu kita harus menunjukkan ketekunan dan kesabaran. Tidak ada jalan lain bagi kita untuk bisa menyelesaikan masalah kita selain bersabar dan berdoa kepada Allah.
Selain itu, ayat ini juga menyatakan bahwa bumi adalah milik Allah. Konsep ini menandakan ajaran yang memisahkan manusia dari segala jenis pemilikan. Artinya, semua benda materi yang ada di muka bumi adalah milik Allah dan Dia yang menentukan siapa saja yang bisa menerima hadiaannya.
Ayat ini juga menyarankan bahwa penghargaan akhirnya akan bagi mereka yang bertakwa. Bagi orang-orang yang berpegang teguh pada perilaku yang bertakwa, mereka akan menerima keberuntungan dan berkah dari Allah di akhir kehidupan mereka. Ini memberi kita semangat untuk selalu menjadi orang yang takwa dan taat kepada Allah dalam segala aspek kehidupan.
Jadi, dalam kesimpulan, Surah Al-A'raf Ayat 128 mengingatkan manusia untuk selalu berdoa kepada Allah dan menunjukkan ketabahan dalam mereka berjuang menyelesaikan masalah. Konsep ini juga menandakan bahwa bumi adalah milik Allah dan Dia yang menentukan siapa pun yang berhak menerima hadiaannya. Akhirnya, hanya orang-orang yang bertakwa yang akan menerima ujung yang baik di akhir jalan mereka. Dengan mematuhi ajaran ini, manusia dapat menjalani hidup yang damai dan bahagia.