Surah Al-A’raf ayat 123 merupakan sebuah bagian dari Al-Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Pada surah ini, Fir'aun menyampaikan perkataan yang sungguh amat bijak. Berikut adalah penjelasannya:
Dalam ayat 123 Surah Al-A’raf, Fir'aun melontarkan pertanyaan yang mencengangkan. Dia bertanya kepada Bani Israil, “Mengapa kamu beriman kepadanya sebelum aku memberi izin kepadamu?” Kalimat Fir'aun ini mengundang kejutan kepada Bani Israil lantaran tidak menyangka bahwa Fir'aun, sosok yang mereka rendahkan, dapat mengeluarkan sesuatu yang pintar.
Selanjutnya Fir’aun mendesak Bani Israil untuk menerangkan alasan mereka beriman kepadanya. Dia berkata, “Sesungguhnya ini benar-benar tipu muslihat yang telah kamu rencanakan di kota ini, untuk mengusir penduduknya. Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu ini).” Fir'aun masih berusaha untuk membujuk Bani Israil agar tidak berpaling darinya meskipun dia telah mengetahui bahwa tuduhan dan ancaman yang disampaikannya tidak benar.
Fir'aun nampaknya punya pendapat yang jelas dari lontaran kata-katanya. Dia seolah ingin menekankan bahwa Bani Israil tidak boleh beriman kepada Musa kecuali atas seijinnya. Kemudian, Fir'aun mengupas alasan Bani Israil beriman kepada Musa dengan menuding mereka merancang suatu muslihat agar bisa mengusir penduduk kota mereka. Akhirnya, Fir'aun memberikan warning kepada Bani Israil bahwa kelak mereka akan mengetahui akibatnya perbuatan mereka; ini artinya dia tahu bahwa hal yang direncakan Bani Israil tidak bertepatan dengan kehendaknya.
Surah Al-A’raf ayat 123 menyampaikan pelajaran penting, yakni jangan pernah lupa bahwa sesuatu yang dilakukan berdampak tetap ada. Pertama, Fir'aun mengingatkan Bani Israil untuk tak berpaling kepada Musa sebelum ia mengijinkannya. Lantaran Fir'aun punyai kuasa sebagai pemimpin maka, Bani Israil wajib menaati perintahnya meskipun intisari wacana yang disampaikannya salah.
Kedua, Fir’aun memberikan warning kepada bani Israil atas kesalahan yang dilakukan. Dia menyadari bahwa kematian mereka dari usaha mengobarkan suatu percobaan olok-olok tidak akan berakhir dengan baik. Oleh karena itu, Fir'aun mengingatkan bahwa Bani Israil akan mengetahui akibat dari perilaku yang direncanakan.
Ayat tersebut memberikan pelajaran moral yang tak perlu dijelaskan, yakni kegagalan datang ketika kita bertindak sebaliknya apa yang seharusnya dilakukan. Kita perlu belajar untuk bersikap lebih bijak dan melakukan yang benar supaya segala keinginan besarnya dapat dicapai. Oleh karena itu, sesungguhnya perintah Allah yang tertuang dalam firman-Nya harus kita patuhi; karena hanya bisa mengikuti petunjuk-Nya sajalah yang dapat memberikan keberkat dan keselamatan kepada kita.