Surah Al-Ma'idah ayat 89 menjelaskan tentang sumpah yang tidak disengaja oleh orang-orang di sekitarnya. Allah telah memerintahkan agar manusia berhati-hati dan berhati-hati ketika bersumpah. Allah menegaskan bahwa Allah memberikan hukuman/kutukan kepada orang-orang yang sengaja bersumpah, tetapi tidak terhadap orang-orang yang tidak disengaja. Untuk hukuman yang diterapkan terhadap orang-orang yang sengaja bersumpah, Allah menetapkan kafarat berupa memberi makan sepuluh orang miskin, memberikan mereka pakaian, atau memerdekakan seorang budak. Bagi mereka yang tidak mampu menunaikan kafarat yang ditentukan, Allah telah memberikan hukum lainnya yang harus dipatuhi, yaitu berpuasa selama tiga hari.
Pesan yang dapat dipetik dari surah Al-Ma'idah ayat 89 adalah pentingnya kita untuk bersikap bijak dan berhati-hati dalam berbicara. Orang-orang harus belajar dari ayat ini untuk tidak berbicara tanpa fikir panjang dan memikirkan akibatnya terlebih dahulu. Dengan ini, insan dapat menghindari dari terkeluarnya kata-kata yang bersifat sumpah, yang mana hal ini dapat membawa konsekuensi yang buruk apabila hal itu menjadi kenyataan.
Ayat ini juga menunjukkan kepada kita pentingnya menjaga sumpah yang diucapkan. Kita harus bijak dalam mengatur sumpah yang kita ucapkan agar sumpah tersebut dapat terlaksana. Dengan ini, insan dapat menghindari dari terkena hukuman yang berat dan tidak dapat dielakkan.
Dengan begitu, kita dapat menyimpulkan bahwa menjadi sangat penting bagi setiap insan untuk berusaha untuk mengurangi sumpah yang diucapkan. Selain itu, setiap insan juga harus bertanggung jawab dan menjaga sumpah yang telah diucapkan. Hal tersebut dapat menghindarkan dari resiko konsekuensi yang berat akibat dari sumpah yang diucapkan. Dengan ini, insan dapat memenuhi tuntunan Allah.
