Surah Al-Ma'idah Ayat 61 - QuranWeb

terms: Surah Al-Ma'idah ayat 61 menceritakan bahwa Yahudi dan munafik sering datang kepada Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa mereka telah beriman....

Surah Al-Ma'idah Ayat 61

Surah Al-Ma'idah ayat 61 menceritakan bahwa Yahudi dan munafik sering datang kepada Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa mereka telah beriman. Namun, ketika mereka datang mereka telah membawa kekafiran dan ketika mereka pergi mereka masih dalam kekafiran. Allah yang Maha Tahu mengetahui apa yang mereka sembunyikan.


Perkataan "kekafiran" dalam ayat di atas dapat dikaitkan dengan tidak meyakini dakwah (rasul) yang dibawa nabi Muhammad dan percaya pada kebenaran dakwah tersebut. Bagaimanapun, tidak ada yang dapat menentang wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT; meskipun mereka menyangkal dakwah Nabi Muhammad SAW, mereka tidak dapat menyangkal bahwa dia adalah utusan dan rasul Allah SWT.


Perkataan “sembunyikan” dalam ayat di atas menyebutkan bahwa orang-orang yang datang mengakui beriman meskipun mereka disebutkan sebelumnya adalah orang-orang yang jahat atau kafir. Namun, pada hakikatnya, Allah Maha Tahu dengan pasti bahwa mereka tidak benar-benar beriman. Mereka hanya mengaku beriman agar tidak dianggap jahat, tetapi mereka tidak percaya pada Allah.


Dinyatakan dalam Al Quran bahwa Allah tidak pernah bersikap zalim. Dia Maha Adil dan Dia adalah Tuhan yang Maha Tahu. Masyarakat kan mengatakan bahwa Allah berbuat zalim dan lupa di mana sebenarnya mereka berada. Namun, Allah sangat mengetahui bagaimanapun cara mereka mengubah orang lain dengan menggunakan kepalsuan. Mereka dapat menciptakan fitnah, lalu orang-orang tidak berimani akan terpengaruh.


Ayat di atas juga menunjukkan bahwa Allah yang Maha Tahu dengan pasti bagaimana perasaan manusia, dan Dia tahu bahwa orang- orang yang mengaku beriman itu tidak benar-benar beriman. Allah Maha Adil dan dia menyadari bahwa orang-orang yang berbuat bohong akan menerima balasan yang pantas untuk perbuatannya.


Dalam ayat itu Allah mengingatkan umat agama bahwa perbuatan tidak benar atau dusta tidak boleh dilakukan. Ia juga mengingatkan kita bahwa orang-orang yang berdusta dan tidak jujur tidak akan selamat dari siksaan di akhirat nanti.


Kita bisa menyimpulkan bahwa ayat ini mengingatkan kita bahwa kita tidak boleh berdusta tentang keimanan. Allah SWT akan memberikan hukuman yang berat atas orang-orang yang berdusta. Di sisi lain, ayat ini juga mengingatkan kita bahwa kita harus memiliki kepercayaan yang teruji dan beralasan dalam mengejar kebenaran dan kebaikan.


Kesimpulan yang dapat diambil dari ayat ini adalah bahwa kita harus menjadi orang-orang beriman yang jujur dan konsisten. Kita harus tetap beriman pada apa yang telah datang dalam wahyu dan menjunjung tinggi prinsip kejujuran. Allah SWT dengan mudah bisa melihat segala sesuatu yang tersembunyi dari kita, dan Dia pasti akan mengganti pahala bagi yang beriman.