Surah Al-Ma'idah Ayat 42 - QuranWeb

terms: Surah Al-Ma'idah ayat 42 adalah ayat yang menunjukkan bahwa Nabi Muhammad diberi petunjuk untuk memutuskan perkara antara orang Yahudi denga...

Surah Al-Ma'idah Ayat 42

Surah Al-Ma'idah ayat 42 adalah ayat yang menunjukkan bahwa Nabi Muhammad diberi petunjuk untuk memutuskan perkara antara orang Yahudi dengan keadilan. Hal ini disebabkan fakta bahwa orang Yahudi terbiasa mendengar berita bohong dan banyak makan daging yang haram. Kebanyakan orang Yahudi cenderung menjadi tidak adil dalam menyelesaikan persoalan, dan itulah sebabnya Nabi Muhammad diarahkan untuk menegakkan keadilan sedemikian rupa agar mereka tidak akan melakukan sesuatu yang bertentangan dengan perintah Allah.


Ayat ini juga mengisyaratkan bahwa orang Yahudi yang mengharapkan untuk menerima putusan yang adil harus menghormati hak milik orang lain dan tidak menggunakan hak milik mereka untuk mencari keuntungan pribadi. Oleh karena itu, bagian dari keadilan adalah bahwa orang Yahudi yang berharap untuk menerima putusan adil terutama harus menghormati hak milik orang lain.


Surah ini juga menekankan perlunya menunjukkan sikap jujur dalam menyelesaikan masalah. Dengan kata lain, tidak ada ruang bagi kebodohan atau ketidakadilan dalam pemecahan masalah. Sebaliknya, keadilan harus menjadi landasan dalam menyelesaikan persoalan. Allah juga menunjukkan kepada Nabi Muhammad bahwa dia harus menunjukkan kesabaran dan keadilan dan bertindak secara bijaksana.


Pesan dari ayat ini adalah bahwa orang Yahudi harus menerima keputusan yang adil, bahkan ketika mereka berbeda pendapat. Ayat juga menuntut Nabi Muhammad untuk berlaku adil, meskipun itu adalah suatu hal yang dianggap sulit oleh orang Yahudi, yang suka berkomentar kasar pada orang lain. Mengingat hal tersebut, surah ini harus dipahami sebagai pesan agar Nabi Muhammad memperlakukan orang Yahudi dengan sikap yang diplomasi dan kerahiman.


Akhirnya, surah ini mengingatkan Nabi Muhammad bahwa Allah menyukai mereka yang berlaku adil. Oleh karena itu, Allah juga menganjurkan orang untuk selalu bersikap adil dan berlaku jujur dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Ini juga berlaku untuk masalah yang melibatkan orang Yahudi yang kerap kali bersikap tidak adil. Dengan menjalankan keadilan di dalam lingkungan orang Yahudi, Nabi Muhammad dapat memberikan nasehat dan bimbingan yang menegakkan etika yang dihormati oleh orang-orang Yahudi, sekaligus membimbing mereka menuju kesucian dalam beriman.