Surah Al-An'am ayat 43 ialah salah satu ayat Al-Quran yang mengisyaratkan betapa pentingnya berdoa kepada Allah. Dapat dikatakan bahwa pada ayat tersebut Al-Quran menegaskan bahwa orang-orang yang menjadi korban sanksi bukan hanya sekedar berhenti pada saat menghadapi bencana dan tidak mencari bantuan kepada Allah saja, tetapi juga semakin memesat dan ketangguhan hatinya untuk terus melakukan perbuatan – perbuatan kejahatan yang selama ini dia lakukan.
Ayat tersebut dimaksudkan untuk menjadi pelajaran tentang bagaimana kita harus menghadapi ujian yang Allah lemparkan kepada kita. Biasanya, manusia dapat melakukan sebuah ekspresi seperti menjerit, memukul diri sendiri, berbuat kedermawanan dan sebagainya ketika seseorang sedang kesulitan. Namun dalam kondisi yang benar-benar menekan, kita harus meletakkan kepercayaan dan harapan kita kepada Allah.
Al-Quran mengingatkan kita bahwa setiap hari wajib bagi setiap muslim untuk menghadap Allah dengan ketaatan, pengabdian, dan kerendahan hati terhadap-Nya. Dengan berdoa, kita memberikan kesempatan kepada Allah untuk membantu kita dan menggerakkan hati dan batin kita untuk berbuat lebih baik dan menyingkirkan sifat dan akhlak yang buruk. Sebaliknya, jika kita menyombongkan diri dan meninggalkan doa, kita akan semakin takut saat badai datang. Dan jika kita tidak memohon pengampunan, kita akan jauh lebih terpuruk dan jauh lebih sengsara.
Kesimpulannya, ayat ini berasal dari surah Al-An'am yang memberikan panduan dalam menjawab panggilan Allah dengan rendah hati. Ini adalah bukti betapa pentingnya berdoa ketika kita menghadapi ujian. Oleh karena itu, harus ada kepercayaan dan kerendahan hati kepada Allah yang akan membantu kita menemukan solusi untuk masalah dan mengalahkan semua badai kehidupan. Dengan kata lain, itu adalah cara terbaik untuk menghadapi ujian yang datang.
