Surah Al-An'am Ayat 23 - QuranWeb

terms: Surah Al-An'am ayat 23 menyebutkan pernyataan yang dibuat para musuh-musuh yang tunduk kepada Allah, ketika mereka dihadapkan pada pertanyaa...

Surah Al-An'am Ayat 23

Surah Al-An'am ayat 23 menyebutkan pernyataan yang dibuat para musuh-musuh yang tunduk kepada Allah, ketika mereka dihadapkan pada pertanyaan Nabi Ibrahim. Pertanyaan ini secara explicit menyebutkan bahwa mereka pernah berbuat syirik dengan menyembah sesuatu yang lain selain Allah, menjadikan beraneka ragam jin dan manusia sebagai berhala.


Para musuh-musuh tersebut sangat protes dan penuh dengan dalih-dalih. Namun mereka tahu bahwa mereka tidak bisa kabur dari keterangan yang ada. Hanya ada satu cara bagi mereka untuk berhadapan dengan situasi yang mendesak ini: mereka harus dengan tegas mengesahkan bahwa tidak ada yang bisa didustakan kecuali akan kehendak Allah. Apapun yang pendapat mereka, Allahlah yang akhirnya yang menjadi pengadil.


Dengan taktik yang ada, para musuh-musuh tersebut berani memberikan dalih dengan mengatakan bahwa mereka tidak pernah berbuat syirik. Mereka tidak akan berbohong dan setuju bahwa Allah adalah Tuhan mereka yang satu-satunya. Mereka menegaskan bahwa mereka akan mengabdikan diri hanya kepada-Nya semata. Tidak ada dua Allah, atau berhala-berhala, dalam Islam.


Ayat dari Surat Al-An'am ayat 23 bertujuan untuk menunjukkan kepada para pembaca kebaikan Allah yang begitu kuat. Meskipun orang-orang kafir berbicara berbohong, tidak mengetahui banyak hal dan tidak memiliki ilmu, mereka akhirnya harus mengakui kebenaran Pencipta mereka. Mereka mengakui bahwa Tuhan mereka adalah Allah dan tidak berbuat syirik, bahwa Allah adalah Pemilik kebenaran yang tidak dapat dibantah.


Ayat tersebut juga bertujuan untuk mengajarkan kepada para pembaca untuk meyakini ketentuan Allah. Secara implisitas, ayat ini juga bertujuan untuk mengingatkan kita akan pentingnya selalu mentaati semua komando yang ada dalam Al Quran, karena pada akhirnya Allahlah yang menentukan segala sesuatu. Dari ayat ini, juga dapat kita pelajari bahwa kondisi kita adalah sebagai hamba Allah yang selalu bertawakkal atas kekuasaan-Nya.


Ayat 23 dari Al-An'am juga bertujuan untuk mendorong kita untuk mencintai dan berbakti kepada Allah. Sebagai hamba-Nya, kita tidak boleh melupakan bahwa kita ada untuk berbakti. Kita perlu memandang Tuhan kita dengan kasih sayang dan cinta. Kita tidak boleh berbuat syirik kepada Allah, berarti kita tidak boleh memberikan tunduk kepada sesuatu atau seseorang selain-Nya.


Kesimpulannya, Ayat 23 dari surah Al-An'am memiliki banyak tujuan, mulai dari merekatkan kebenaran Allah, mengingatkan kita tentang pentingnya berbakti, sampai mengajarkan kita tentang kebaikan Allah. Dengan demikian, kita diharapkan dapat mempelajari bahwa kita tidak boleh mempersekutukan Allah dengan berhala atau sesuatu lainnya. Oleh karena itu, kita harus menunjukkan cinta dan ketaatan kepada Allah untuk memperoleh kebahagiaan abadi.