Surah An-Nisa' Ayat 74 - QuranWeb

terms: Surah An-Nisa' ayat 74 memiliki makna yang penting dan memiliki muatan yang membangkitkan kebaikan di jiwa manusia. Ayat ini menekankan bahw...

Surah An-Nisa' Ayat 74

Surah An-Nisa' ayat 74 memiliki makna yang penting dan memiliki muatan yang membangkitkan kebaikan di jiwa manusia. Ayat ini menekankan bahwa manusia yang jual beli duniawi untuk akhirat seharusnya berperang di jalan Allah. Perang di jalan Allah yang dimaksud dalam ayat ini adalah melaksanakan perintah dan larangan Allah, mengabdi kepada-Nya dengan penuh ketaqwaan, dan berjuang untuk kebenaran.


Ada berbagai cara untuk berperang di jalan Allah. Satu cara yang tepat termasuk mencoba untuk menunaikan kewajiban orang seperti mendirikan solat secara benar, berpuasa, menunaikan zakat, dan melakukan amar makruf nahi mungkar. Selain menunaikan hak-hak Allah, perang di jalan Allah juga meliputi menyelamatkan orang yang disiksa secara tidak adil, menolong orang yang menderita miskin, sakit, dan sebagainya.


Kata-kata kunci dalam ayat ini adalah “perang di jalan Allah.” Ini berarti bahwa orang-orang yang ingin mengharap pahala yang besar harus berjuang untuk Allah dengan cara ia yakin dapat Allah ridhoi. Ayat ini juga menyebutkan bahwa siapa yang gugur atau memenangkan perang di jalan Allah akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah.


Berperang di jalan Allah adalah berjuang untuk kebenaran dan mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh Allah pada Taurat, Zabur, dan Injil. Tugas para hamba-Nya adalah untuk menjalankan ajaran Al-Qur'an dan menimbulkan rasa cinta kepada Allah. Dengan melakukan itu, mereka harus berkata dan bertindak sesuai dengan apa yang Allah cintai. Harus ada rasa takut akan Allah, bahkan di jalan yang benar, juga rasa hormat dan cinta yang kuat.


Harus ada tujuan dan sasaran yang jelas di dalam pikiran orang yang berperang di jalan Allah. Sasaran yang harus diinginkan adalah untuk meningkatkan aspek moral, spiritual, dan intelektual rakyat bagi masyarakat. Sasaran ini harus diupayakan untuk dicapai melalui perbuatan baik dan penghormatan terhadap hukum dan peraturan yang sudah ditetapkan.


Para sahabat Nabi Muhammad SAW telah menggunakan pahlawan diri mereka sendiri untuk berperang di jalan Allah. Mereka adalah contoh kuat untuk semua orang tentang bagaimana berperang untuk mendekatkan diri kepada Allah. Berjuang untuk memerangi kemiskinan, melawan kleptokrasi, serta menyebarkan Islam ke seluruh dunia adalah juga bagian dari perang di jalan Allah.


Kemudian, bagi mereka yang tidak bisa berjuang di jalan Allah dengan cara bersenjata, ada cara lain untuk menjalankan perang yang dimaksud dalam ayat tersebut, yaitu dengan bersabar, berprasangka baik, dan menahan diri dari marah, hasad, dan hal-hal yang bertentangan dengan kesopanan.


Secara keseluruhan, ayat ini menjelaskan bahwa orang-orang yang bergiat untuk mendapatkan pahala yang besar seharusnya berperang di jalan Allah. Hal ini bisa dilakukan dengan beramal saleh, berbuat kebaikan, melaksanakan perintah-Nya dan larangan-Nya, serta melakukan kebenaran dimanapun dan kapanpun. Siapa pun dapat berperang di jalan Allah, baik dengan bersenjata maupun dengan sabar dan toleransi. Dengan mengikuti ajaran-Nya, kita dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat dan mendapatkan pahala yang besar dari Allah.