Surah An-Nisa' Ayat 38 - QuranWeb

terms: Surah An-Nisa' ayat 38 dalam Al-Quran menyatakan bahwa ada beberapa kategori orang yang telah disebutkan. Pertama, orang-orang yang menginfa...

Surah An-Nisa' Ayat 38

Surah An-Nisa' ayat 38 dalam Al-Quran menyatakan bahwa ada beberapa kategori orang yang telah disebutkan. Pertama, orang-orang yang menginfakkan harta mereka untuk ria dan memamerkannya agar disaksikan dan disanjungi orang lain. Kedua, orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari akhir. Ketiga dan yang terakhir, orang-orang yang menjadikan setan sebagai teman mereka.


Ayat ini bertujuan untuk menunjukkan konsekuensi dari tindakan manusia. Pemanfaatan infak untuk tujuan ria unsur keduniawian kurang berbobot dan tidak ada gunanya pada saat sudah meninggal dunia. Infak yang benar harus dilandasi niat untuk membantu sesama dan tidak memiliki tujuan untuk dipuji. Selain itu, konsekuensi dari seorang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari akhir adalah dihukum dengan neraka. Pahala yang terbaik dan rebutan berada di sisi Allah.


Terakhir, orang-orang yang berelasi dengan setan adalah orang yang dengan tegas jauh dari kasih sayang Allah. Kejahatan setan sudah terkenal dan diharamkan karena alasan yang jelas. Relasi dengan setan membuat seseorang dekat dengan ajakan-ajakan setan untuk melakukan hal yang tidak semestinya. Penyimpangan tersebut dan tindakan dosa yang dilakukan dengan alasan untuk mendekati teman setan tidak memiliki manfaat bagi seseorang dan hanya menimbulkan kerugian.


Dalam ayat ini, Al-Quran memperingatkan pengulangan perilaku ini. Allah menganjurkan agar berpikir kembali sebelum melakukan sesuatu karena Allah sudah membuka petunjuk-petunjuk Syariat dan pengajaran yang telah dipahami dalam bentuk yang jelas. Pemanfaatan dana dan harta harus disesuaikan dengan nilai-nilai tinggi moral dan tidak boleh menyimpang dari tugas perjuangan seorang muslim. Allah telah menjelaskan bahwa seseorang yang memiliki relasi dengan setan akan berada pada sudut kehinaan dan dijauhi oleh orang lain.


Ayat kedua Surat An-Nisa' ini mencerahkan bagi setiap muslim untuk memahami perintah-perintah Allah dan tatanan agama yang telah digariskan. Semua dalil paham tentang ajaran agama telah dijelaskan dalam Al-Quran. Ajaran tersebut harus dipertahankan dan dipatuhi. Setiap tindakan yang masih meragukan tidak diperkenankan dan akan memberikan dampak buruk. Agama menekankan pada etika tata krama dan moral yang tinggi dan tidak menganjurkan untuk berinteraksi dengan setan.


Dalam ayat yang sama, Allah juga peringatkan tentang ajakan setan untuk mengajak berbuat dosa. Hazrat Rasoolullah saw. pernah mengatakan bahwa Setan akan senantiasa menggoda seseorang dengan menawarkan aneka ragam pelanggaran agama hingga tidak ada lagi ranah yang belum pernah ditawarkan. Ketika proses pada tingkat tersebut, lebih baik untuk mengikuti jalan Allah senantiasa dan mengharamkan kejahatan, pemaksaan, kekerasan dan konspirasi besar. Semua orang harus waspada dari tindakan setan sebab jika tidak menjadi teman setan maka ia akan menjadi musuhnya yang sama-sama membawa laknat.


Kesimpulannya, Allah telah dengan jelas menggambarkan insan makhluk terbaik yang diciptakan-Nya dalam Al-Quran. Manusia hanya boleh menggunakan hartanya untuk tujuan yang dapat diterima di sisi Allah dan tidak boleh memahami Islam dengan cara yang salah. Orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari akhir akan meminta pembalasan yang mencekam. Sebagai muslim, tidak boleh melakukan kesalahan untuk mendapat pujian dari orang lain dan selalu menjada setan sebagai musuhnya. Manusia harus bertindak sesuai dengan tata krama agama yang diterapkan sejak awal dan mendapat pahala dari Allah.