Surah An-Nisa' Ayat 18 - QuranWeb

terms: Ayat 18 surat An-Nisa’ memberi penjelasan bahwa tobat tidaklah diterima Allah dari orang-orang yang melakukan kejahatan sampai apabila ajal ...

Surah An-Nisa' Ayat 18

Ayat 18 surat An-Nisa’ memberi penjelasan bahwa tobat tidaklah diterima Allah dari orang-orang yang melakukan kejahatan sampai apabila ajal menjemput mereka. Oleh karena itu, seseorang hanya bisa bertobat ketika ajal telah dekat dan itupun bukan berlaku untuk orang mati kafir, karena bagi mereka telah disediakan siksaan yang tidek.


Kata Tawbat diambil dari Istilah Arabi Taubah yang berarti pengampunan dari Allah, akan kejahatan, dosa, atau kemungkaran yang telah terjadi. Menurut pemahaman Islam sunnah, Artinya melakukan poenyesalan atas segala kesalahan yang pernah dilakukan, kemudian berjanji tidak akan melakukannya lagi, serta bersumpah atas nama Allah Swt untuk setia kepada janji itu.


Tobat memiliki kriteria tertentu yang harus dipenuhi, sehingga Allah Swt akan mengampuni segala dosa yang pernah dilakukan seseorang. Syarat pertama adalah mengucapkan dosa yang pernah dilakukan dengan jujur dan ikhlas, berarti dating menerima tanggung jawab atas semua yang telah dilakukan. Kedua, mengucapkan puasa, yang artinya meninggalkan dosa. Ketiga, menyucikan hati dengan air mata ikhlas. Keempat, menaruh rasa takut pada Allah SWT dan diam dari dosa yang telah disebutkan.


Meskipun tobat menjadi cara untuk mendapatkan ampunan, namun syariat Allah SWT telah menyatakan bahwa bagi orang-orang yang telah meninggal dunia ketika mereka masih di dalam kekafiran maka tobatnya tidak akan diterima oleh Allah. Hal ini dikarenakan mereka tidak ada kesempatan untuk mengerjakan tobat. Sebagai gantinya, mereka telah diberi sanksi yaitu siksaan yang pedih menurut hukum adil Allah SWT.


Dalam ayat 18 surat An-Nisa’ ini jelas dapat disimpulkan bahwa tobat yang baik adalah tobat yang ikhlas. Orang harus bertobat sejak awal, bukan ketika ajal tiba. Apabila ajal telah menjemput maka seseorang hanya akan bertobat ketika itu dan hisab akan dihitung dihadapan Allah Swt. Namun bagi orang yang meninggal di dalam kekafiran maka tobat tidak akan diperoleh. Mereka telah dipersiapkan dengan sanksi berupa siksaan yang sangat pedih di akhirat.


Kesimpulannya, Ayat 18 surat An-Nisa’ memberikan peringatan agar setiap orang harus mengerjakan tobat dengan kesadaran dan ikhlas dan jangan sampai bukannya bertobat terlebih saat ajal menjemput. Karena bagi orang yang meninggal dunia di dalam kekafiran, tobat tidak akan diterima Allah dan hukumannya adalah siksaan yang sangat pedih.